Pixel Code jatimnow.com

Wali Kota Risma Tanam 1000 Pohon di Surabaya, Apa Alasannya?

  Reporter : Erwin Yohanes Farizal Tito
Wali Kota Tri Rismaharini melakukan penanaman pohon.
Wali Kota Tri Rismaharini melakukan penanaman pohon.

jatimnow.com — Pakar Kebumian dan Bencana dari Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Amien Widodo, Kota Surabaya dilewati dua sesar aktif atau patahan yang bisa menimbulkan potensi gempa darat. Jika terjadi gempa, skalanya bisa mencapai 6,5 skala richter (SR).

Dua sesar tersebut yakni sesar Surabaya yang patahannya mulai kawasan Keputih hingga Cerme, Gresik. Sesar kedua disebut sesar Waru yang patahannya mulai dari Rungkut hingga Jombang

Menanggapi hal itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bekerja dan menambah hutan kota dengan melakukan penanaman pohon guna membuat hutan kota di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang Surabaya dekat perbatasan Surabaya-Gresik.

Ini sebagai salah satu solusi meminimalisir dampak patahan aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempa.

Setidaknya ada 1.000 pohon berbagai jenis yang ditanam di lokasi tersebut. Terdiri dari, pohon matoa, jambu air, sawo, mangga dan cemara udang.

“Saya percaya dengan treatment membuat hutan kota, maka akan ada perbaikan struktur tanah di situ. Perbaikan strukur tanah itu, nanti air akan masuk, airnya itu akan mempengaruhi struktur tanah,” kata Wali Kota Risma usai acara penanaman pohon di daerah Warugunung Surabaya, (23/11/2018).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Joestamadji, secara simbolis memimpin kegiatan penanaman pohon itu.

Wali Kota Risma juga menginkan agar masyarakat tidak perlu resah dengan adanya informasi dua sesar aktif yang melewati dua wilayah di Surabaya. Pemkot Surabaya terus berupaya meminimalisir bagaimana mengantisipasi hal tersebut.

"Selain bertujuan untuk menekan banjir dan polusi udara, serta membuat struktur tanah menjadi lebih kuat. Maka patahan itu jika dilihat secara akademis, itu bisa terminimalisir. Jadi itu yang coba saya lakukan, untuk meminimalisir itu,” ujarnya.

Tidak hanya itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengaku, nantinya di lokasi tersebut, bakal dibuat embung atau cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan. Disamping itu, embung juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas air di daerah tersebut.

“Ada katanya treatment juga dengan membuat sumur-sumur. Jadi ini yang kita coba buat di situ. Nanti embung di situ akan kita itari (kelilingi) dengan hutan kota,” pungkasnya.

Baca juga:
Intip Pertemuan Surabaya dengan Inggris: Ada Program Pelatihan ke Liverpoll Rek

Baca juga:
Pembangunan RS Surabaya Timur Capai 98 Persen