Pixel Code jatimnow.com

3.000 Anggota Polisi Disiagakan untuk Pengamanan Natal di Surabaya

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Arry Saputra
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simamarta
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simamarta

jatimnow.com - Polisi menyiagakan pasukan untuk pengamanan perayaan Natal serta tahun baru mendatang di Surabaya. Persiapan pengamanan tersebut juga melibatkan pengurus-pengurus Gereja.

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simamarta mengatakan, dari data yang ada terdapat 355 lokasi ibadah Natal di Kota Surabaya. Lokasi tersebut dibagi menjadi 7 rayon sesuai dengan kecamatan masing-masing yang akan mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian.

"Kita menginventarisir pelaksanaan kegiatan ibadah yang dilaksanakan dari dalam gereja, umat yang akan hadir. Kami juga mengklasifikasikan lagi berdasarkan jumlah jemaat yang diperkirakan hadir," ujar Leo saat dikonfirmasi, Rabu (5/12/2018).

Leo menuturkan, terdapat 34 gereja yang digolongkan sebagai gereja besar dan akan mendapatkan pengamanan lebih ketat. Namun polisi membuka diri jika para jemaat merasa gerejanya digolongkan sebagai gereja besar dan perlu pengawasan lebih. Mereka diminta untuk meminta bantuan kepada polisi.

Sementara itu, untuk pengamanan Hari Raya Natal ini, Polrestabes Surabaya menyiapkan 3.000 personel. Leo menekankan pasukan ini menjaga tiap rangkaian Misa dan Natal secara gratis.

"3.000 personel polri yang melaksanakan pengamanan ini tidak diberi izin cuti sampai selesai terlaksananya operasi," tegasnya.

Namun Leo menyadari bahwa 3.000 orang ini tidak cukup untuk mengamankan 355 titik lokasi Gereja. Oleh karena itu ia berterima kasih atas bantuan pengamanan baik dari masyarakat maupun pihak Pemerintah Kota Surabaya.

"Jadi tidak hanya dari Polri juga dari TNI maupun unsur PAM Swakarsa seperti Banser, NU, Muhammadiyah, Pramuka, Dishub, Satpol PP, Linmas, Pemerintah Kota Surabaya. Semua memberikan bantuan dan ini lah kebersamaan kita antar umat beragama," ujarnya.

Leo pun meminta kerja sama pihak gereja terutama yang digolongkan sebagai gereja besar. Pasalnya, kepolisian akan melakukan tindakan sterilisasi gereja sebelum proses ibadat berlangsung.

"Untuk beberapa gereja yang berskala besar dan umat yang banyak, kita harus laksanakan sterilisasi. Saya menghormati kerja sama. Kami tidak akan mengganggu prosesi. Sterilisasi akan dilaksanakan beberapa jam sebelum ibadah," pungkasnya.














Baca juga:
Sinopsis My Name: Penghianatan Hye-jin pada Kepolisian