Pacitan

"Memang bapak korban yang membuat kopi. Tetapi yang memasukkan racun sianida ke dalam kopi adalah tetangga korban," ujar Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho.

Keenam saksi itu adalah ibu korban, bapak korban, tetangga yang mengantar ke puskesmas, dan 2 petugas tenaga kesehatan (nakes) puskesmas.

Setelah meminum kopi, korban mengalami kejang-kejang dan kaku. Kopi tersebut dibuat oleh bapak korban.

"Masyarakat bisa menggunakan kantor ini untuk bersilaturahmi, melakukan kegiatan keagamaan, budaya, dan sebagainya. Kantor PDI Perjuangan Pacitan menjadi rumah rakyat, rumah untuk semua," ujar Deni.

"Dalam perjalanan ke Pacitan, rombongan Perspa diadang beberapa kelompok dan sempat dilempari batu," ungkap Ipda Guling.

Pelajar bernama Galang ini, terkena semburan bisa ular kobra di matanya saat sedang bermain di halaman rumahnya.

“Rumahnya rata dengan tanah karena memang terbuat dari batako atau bata ringan,” ujar Kapolsek Pringkuku, Iptu Makhmuddi.

"Sampah yang dibakar sudah terbakar semua, dan kemudian ditinggalkan begitu saja. Tidak ada pengecekan lebih lanjut untuk memastikan bahwa api sudah sepenuhnya padam," kata Sugito.