Pixel Codejatimnow.com

Pemkab Pacitan Sidak Pasar, Stok Beras Cukup untuk 3 Bulan Mendatang

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
DKPP serta Disdagnaker Pacitan saat melakukan sidak. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
DKPP serta Disdagnaker Pacitan saat melakukan sidak. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan memastikan ketersediaan beras dengan melakukan inspeksi mendalam (sidak) ke pasar tradisional dan Bulog pada Sabtu (2/3/2024).

2 OPD Pemkab Pacitan, yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) melakukan sidak untuk memastikan stok beras aman di kota yang dikenal dengan sebutan "1001 goa" ini.

Dari hasil sidak tersebut, Kepala DKPP Pacitan, Sugeng Santoso, memastikan bahwa Bulog telah melakukan distribusi beras subsidi (SPHP) di 7 pasar di Kabupaten Pacitan.

“Beras SPHP dapat diakses oleh masyarakat, semua aman,” ungkap Sugeng kepada jatimnow.com.

Menurutnya, untuk memastikan transparansi, pembeli diwajibkan mencatatkan data diri pada petugas. 

Sugeng menjelaskan bahwa gudang Bulog Pacitan saat ini memiliki stok sekitar 630 ton beras.

Baca juga:
Bulog Ponorogo Mulai Digelontor Beras Impor

 “Ketersediaan beras ratusan ton itu cukup untuk kebutuhan 2 hingga 3 bulan,” tambahnya:

Ia menyoroti keterlambatan musim tanam pada Januari, yang berdampak pada penundaan panen. Musim panen diharapkan akan berlangsung pada Maret akhir hingga April.

Kepala Disdagnaker Pacitan, Acep Suherman, menyampaikan bahwa sebanyak 107 pedagang menerima distribusi beras SPHP.

Baca juga:
Pemkab Lamongan Pastikan Stok Beras Aman Meski Harga Masih Fluktuatif

“Setiap pedagang mendapatkan jatah 300 hingga 400 kilogram beras SPHP per dua kali dropping,” bebernya:

Dengan harga beras di Pacitan yang tinggi, premium mencapai Rp 18 ribu per kilogram dan medium Rp 14.500 hingga Rp 15 ribu, distribusi beras SPHP ini menjadi penting untuk menjaga ketersediaan dan harga stabil.