pencabulan

Ketua RT setempat Khusaini, mengatakan, aksi geruduk rumah terduga pencabulan karena lambannya penanganan kasus yang menimpa santri ponpes yatim piatu tersebut.

"Terduga pelaku dinonaktifkan per hari ini tanggal 10 Januari 2022," kata Ketua Satuan Kehumasan Unesa, Vinda Maya Setianingrum.

Kasus ini, sedang diusut tim dari Jurusan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa.

"Sejauh ini sudah ada tiga korban yang menyampaikan kejadian yang dia alami kepada kami dengan pelaku yang sama, dosen berinisial H dari Jurusan Hukum."

H juga mencium korban. Sontak, A pun kaget dan ketakutan. Ia merasa trauma untuk bimbingan skripsi dengan DPS-nya sendiri.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Teguh Setiawan menyebut, pelaku melakukan aksinya saat korban masih berumur 6 tahun di balai desa.

"Katanya mau diajak renang ke Pare sama pelaku. Warga ini kembali bertanya kok perginya cepat. Korban menjawab hanya dibohongin pelaku," katanya.

"Apalagi ini pembaruan izin. Kami akan meminta pendapat tokoh agama, masyarakat. Apakah ponpes tersebut bisa berdiri atau tidak," tegasnya.