penganiayaan

"Sebenarnya sudah kami antisipasi dengan melakukan pembekalan dari hati," ujar Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya, Heru Widada.

"Ngapain bayar mahal-mahal terus di kampus dihajar kayak hewan, sekolah apa itu?" ujar Muhammad Yani, ayah korban.

"Ketiganya naik tangga dan temannya masuk dan mengangkat jenazah," ujar Muhammad Yani, ayah korban.

"Ngapain dalam tenggang dua jam tidak langsung kabari keluarga," ungkap Muhammad Yani, ayah korban.

Kondisi itu disampaikan Muhammad Yani, saat melihat jenazah anaknya di rumah sakit.

"Empat orang itu langsung memukul korban dan merampas kaos yang digunakan kedua korban. Kemudian 8 orang tersebut pergi kearah barat," bebernya.

"Cerita ke ibunya kalau sering dibully, dihajar seniornya. Kayaknya dia gak kerasan gitu," ungkap ayah korban, Muhammad Yani.

"Dari pihak poltek itu mengabari keluarga dua jam lebih. Ngapain," ungkap Muhammad Yani, ayah korban.