Pixel Codejatimnow.com

Curahan Hati Keluarga Santri Tewas Dianiaya Senior di Bangkalan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Fathor Rahman
Ayah santri korban penganiayaan, Moh Nasip. (Foto: Polres Bangkalan for jatimnow.com)
Ayah santri korban penganiayaan, Moh Nasip. (Foto: Polres Bangkalan for jatimnow.com)

jatimnow.com - Penganiayaan santri yang dilakukan di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Geger hingga kini terus didalami. Terbaru, pihak keluarga mempertanyakan kejadian kejam itu bisa terjadi. 

Ayah korban, Moh Nasip mengatakan pihak keluarganya menyayangkan anaknya yakni BT (16) meninggal di tangan santri senior di ponpes tersebut.

Menurutnya, ponpes seharusnya bisa mengawasi para santrinya dan mendidik santri dengan baik. 

"Anak saya dimasukkan ke pondok supaya bisa mendapatkan pendidikan akhlak yang baik, mendapatkan ilmu agama yang baik. Bukan diperlakukan seperti ini," ucapnya, Kamis (9/3/2023). 

Baca juga:
5 Fakta Ayah Tega Aniaya Bayi Berusia 6 Hari di Surabaya

Ia juga memasrahkan seluruh proses hukum pada polisi. Ia berharap, para pelaku dapat ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal setelah membunuh anaknya dengan cara yang tragis. 

"Kami hanya berharap seluruh pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, karena anak saya meninggal dengan dianiaya seperti itu. Saya tidak rela anak saya dianiaya hingga meninggal dunia," imbuhnya. 

Baca juga:
Kuasa Hukum Anak DPRD Surabaya Bantah Ada Penganiayaan di Rumah Aspirasi

Tak hanya itu, ia juga menyayangkan pihak pondok yang tidak langsung menghubungi dirinya usai kejadian tersebut terjadi. Ia justru mendapatkan kabar anaknya meninggal dari orang lain. 

"Saya tahu kabar tersebut dari perangkat desa sini bukan dari pondok. Padahal pondok punya nomer saya, kenapa gak langsung menghubungi saya," jelasnya.