Polrestabes Surabaya

Sejumlah anggota reskrim berpakaian preman terlihat masuk ke gang tersebut, untuk melacak sang penjual miras.

“Wali Kota dan DPRD hendaknya membuka kembali Perda Pelarangan Mihol yang hampir 3 tahun ini tidak jelas," kata Ketua Karang Taruna Surabaya Arif An.

Kapolsek Tambaksari Kompol Prayitno mengatakan, langkah (autopsi) itu ditempuh pihaknya untuk memastikan penyebab meninggalnya korban.

"Kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi," kata Kapolsek Tambaksari Kompol Prayitno.

"Sakitnya itu di lambung katanya, terus mulutnya keluar busa. Saya ikut membopong," ujar Hariandi.

Proses identifikasi terhadap jasad Wahyudi itu disaksikan oleh keluarga korban dan tetangganya.

Kata Barung, anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Polsek Tambaksari, masih mencari tempat lokasi pesta miras dan mencari sisa barang bukti.

Beberapa anggota Tim Inafis, terlihat mengambil sidik jari para korban.