jatimnow.com - Korban cukur secara serampangan di SDN 02 Patoman Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi bertambah.
Kapolsek Rogojampi, AKP Agung Setyo Budi membenarkan ada penambahan jumlah korban. Jika sebelumnya yang menjadi korban pencukuran hanya 20 siswa, setelah dilakukan pendalaman penyelidikan ada tambahan dua anak lainnya yang juga menjadi korban.
"Setelah ada pemeriksaan 6 anak, kita periksa akhirnya diketahui ada tambahan 2 anak lagi yang jadi korban," ujar AKP Agung, Kamis (14/3/2019).
Baca juga: 65 Sekolah di Surabaya Raih Penghargaan Adiwiyata, Ini Daftar Juaranya
Baca juga:
- Rambut Dicukur Ngawur, Puluhan Siswa SD di Banyuwangi Lapor Polisi
- Rambut Dicukur Ngawur, Puluhan Siswa SD di Banyuwangi Alami Trauma
- Puluhan Siswa SD di Banyuwangi Dicukur Ngawur, Polisi Periksa 12 Saksi
Wali murid dua anak itu awalnya enggan melapor ke polisi karena takut. Namun setelah diberikan pengertian akhirnya kedua wali murid tersebut turut melaporkan.
Untuk satu anak yang mengalami luka di kepala saat pencukuran yang diakibatkan benda tajam, sudah di visum luar.
"Kita sudah visum untuk melengkapi berkas yang ada," ujarnya.
Baca juga: SD-SMP di Surabaya Buka Posko Layanan PPDB Online
Sementara untuk terlapor, Arya Abri Sanjaya, belum dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dikarenakan sakit. Polisi mengaku telah mengupayakan untuk dilakukan mediasi. Namun, hingga kini belum menemui titik temu.
"Belum ada titik temunya mediasi karena terlapor kurang fit kesehatannya," tutupnya.
Sebelumnya, 20 siswa dengan diantarkan orang tuanya melapor ke polisi atas pencukuran rambut secara serampangan oleh gurunya. Akibat dari pencukuran secara tidak beraturan itu, tidak sedikit siswa yang mengaku trauma masuk ke sekolah. Sebab, mereka merasa malu dan takut diejek oleh teman sebayanya di kelas.
Baca juga: Video: Animo Pembeli Seragam Sekolah Turun