jatimnow.com - Kepergian Nur Rohman dan Dewi Rodhatul Mustofa, istrinya serta dua anaknya yang masih kecil ke Malang akibat diduga terdoktrin kiamat membuat Sukarni, ayah kandung Dewi syok.
Sebab, selain membuat rumah mereka di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi menjadi sepi, Sukarni mengaku tidak bisa lagi menggendong dan bercanda seperti sebelumnya dengan dua cucunya (anak Rohman dan Dewi) yang juga dibawa eksodus ke Malang.
Dari pantauan jatimnow.com, rumah yang selama ini ditempati Rohman dan Dewi serta dua anaknya itu tampak sepi. Di sana hanya ada Sukarni dan istrinya atau mertua Rohman yang saat ini merawat rumah tersebut.
Baca juga: Warga Ngawi Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat Bertambah 2 Orang
"Biasanya ramai soalnya ada dua cucu saya itu, ada yang ngaji juga di sini," ungkap Sukarni ditemui di rumahnya, Sabtu (16/3/2019).
Ia mengaku tidak tahu pasti apa alasan menantunya membawa anaknya dan dua cucunya meninggalkan rumah. Hanya saja, menantunya itu sering pulang pergi Ngawi-Malang dengan alasan menuntut ilmu agama.
"Saya jujur syok mendengar pemberitaan di media beberapa hari terakhir. Apa menantu saya pilih seperti itu," kata Sukarni.
Baca juga: Satu Keluarga di Ngawi Juga Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat
Baca juga: Jamaah Doktrin Kiamat Batal Eksodus karena Disuruh Berendam
Menurutnya, Rohman tidak bercerita sedikitpun sebelum pergi ke Malang. Begitupula dengan Dewi, anaknya. Hanya beberapa jam sebelum bus datang untuk menjemput, keduanya pamit bakal menuntut ilmu ke Malang.
Saat itu, lanjutnya, Sukarni sempat melarang anaknya yang juga hafidzoh tersebut agar tidak ikut hijrah ke Malang. Namun menantunya mengatakan bahwa anaknya sudah menjadi istrinya, sehingga sudah diserahkan sepenuhnya oleh dirinya kepada menantunya, baik secara agama atau negara.
"Kamu ndak usah ikut, abahnya aja yang ikut. Terus akhirnya menantu saya jawab, 'enggak ini tanggungjawab saya Kung'. Akhirnya karena sudah begitu, saya sebagai orang tua ndak bisa melarang," bebernya.
Alasan lain yang membuat Sukarni sempat melarang anaknya pergi, karena anaknya itu tengah hamil dua bulan.
Baca juga: Kepala Keluarga di Ngawi yang Eksodus ke Malang Punya Jemaah Pengajian
"Saya khawatir, bagaimana anak saya di Malang," sambungnya.
Terlepas itu, Sukarni membenarkan bahwa menantunya memiliki jemaah. Namun, dirinya tidak tahu pasti bagaimana menantunya menyampaikan ceramah.
"Ya memang di rumahnya kan ada surau. Sering buat pengajian sebulan sekali. Kalau tiap minggu menantu saya keliling," pungkasnya.