jatimnow.com - Untag Surabaya menerapkan kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tentang 'Kampus Merdeka'.
Salah satunya adalah pembelajaran lintas jurusan yaitu prodi Ilmu Komunikas dengan Teknik Informatika.
Mata kuliah Data Science For Communication yang wajib diambil oleh mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi FISIP angkatan 2020.
Baca juga: Selamat! Untag Surabaya Raih Akreditasi Unggul jadi Kado Awal Tahun
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, AAI Prihandari Satvikadewi mengatakan kebijakan tersebut merupakan local wisdom dari Indonesia sendiri.
Seperti kata Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru. Jadi merdeka belajar adalah filosofi dari Indonesia sendiri.
"Saya sangat sepakat dengan kebijakan ini, tetapi dalam prakteknya akan butuh penyesuaian-penyesuaian karena konsep kita selama ini adalah schooling, dimana lebih ketat ke administratif. Tetapi pembelajaran dengan kampus merdeka esensinya lebih ke mahasiswa," kata Satvikadewi, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, Ilmu Komunikasi sebenarnya merupakan disiplin ilmu yang banyak terdiri dari berbagai ilmu walaupun akarnya adalah ilmu sosiologi.
Tetapi ketika sudah memasuki era kemajuan teknologi, mau tidak mau ilmu komunikasi secara nature harus ikut bergerak.
Kajian Ilmu Komunikasi diantaranya adalah tentang broad casting, public relation (PR), ilmu komunikasi politik dan new media pasti akan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Jadi mata kuliah baru data science for communication dimunculkan salah satunya untuk mangakomodir hal itu.
Mahasiswa komunikasi ataupun lulusan komunikasi Untag setidaknya harus ter-ekspose dengan pengetahuan atau wawasan tentang IT.
Baca juga: Untag Surabaya Raih Anugerah Instansi Inspiratif Cerdas Berkarakter
Selain itu menyampaikan bahwa teknologi media juga akan menentukan atau mempengaruhi pesan seperti apa yang harus disampaikan melalui media tersebut.
"Prinsip sebenarnya bukan mengejar kemajuan, tetapi kita merasa perlu mengetahui bagaimana data science itu bisa bermanfaat untuk publik. Karena tugas ilmu komunikasi pertanggung jawabannya ke publik. Ketika data begitu banyak, cara untuk mengolahnya diperlukan data science untuk pertanggung jawabannya ke publik, sehingga kita perlu mempelajari Information Technology atau IT," ujar mantan Kabag Humas Untag Surabaya ini.
Selain data science sendiri, Vika mengatakan kedepannya akan bekerja sama dengan Fakultas Sastra. Karena menurutnya komunikasi tidak bisa dipisahkan dengan bahasa.
Bagaimana mengemas pesan tampil bagus menggunakan bahasa yang baik, kemudian bukan hanya baik saja tetapi juga benar, dan lebih lanjut tidak hanya benar tapi juga etis.
Ia berharap mahasiswa akan semakin 'happy' belajar. Bukan karena sekedar memenuhi tuntutan orang tua atau untuk memenuhi tuntutan status sosial, tetapi benar-benar untuk belajar dan kampus menyediakan fasilitas yang diperlukan.
"Jadi mahasiswa benar-benar mendapatkan benefit dari program Mendikbud yang baru," paparnya.
Baca juga: Berkat Kontribusi Dosen dan Mahasiswa, UTHM Raih World University Rankings 2022
Sementara itu, Dosen mata kuliah Data Science For Communication, Supangat menjelaskan data science adalah salah satu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari soal data terutama data kuantitatif atau data numerik.
Secara umum data science adalah penggalian atau bisa juga disebut mengekstrak data agar dapat difilter serta didapatkan data yang benar untuk menghasilkan produk data yang sebenar-benarnya.
"Saya rasa mata kuliah ini bisa diajarkan dalam studi ilmu komunikasi, karena dengan data science dapat mengetahui bagaimana pengelolaan data yang begitu banyak sehingga dapat bermanfaatkan ke masyarakat dan bisa dipertanggungjawabkan ke publik secara benar," kata Supangat.
Dalam proses pengajarannya, dosen Teknik Informatika tersebut saat ini mencoba menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (e-learning).
Selain saat ini dirinya sedang berkuliah di UTHM Johor Malaysia, prosesnya efisien dan juga dapat menguntungkan dosen maupun mahasiswanya.