jatimnow.com - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidoarjo meminta pihak kepolisian menuntaskan kasus dugaan penganiyaan yang menyebabkan satu santri meregang nyawa di Pondok Pesantren Manbaul Hikam, Kecamatan Tanggulangin.
Kemenag juga menyayangkan dugaan aksi kekerasan yang mengakibatkan satu santri meninggal dunia pada Senin (11/10) malam itu.
Baca juga:
Baca juga: Soal Santri Diikat dan Dibanting, Ponpes Lamongan: Motifnya Bercanda
- Satu Santri di Sidoarjo Tewas Diduga Dianiaya, 4 Lainnya Terluka
- Soal Tewasnya Satu Santri di Sidoarjo, Kasat Reskrim: No Comment
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kemenag Sidoarjo, Ahmad Fathoni mengatakan, kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan oleh santri senior yang masih di bawah umur, serta korban meninggal dunia masih berumur 15 tahun.
"Kami berharap aparat kepolisian dalam hal ini Polresta Sidoarjo segera menuntaskan kasus dugaan penganiayaan terhadap 5 santri Manbaul Hikam tersebut," kata Fathoni, Sabtu (16/10/2021).
Baca juga: Santri di Lamongan Diikat Lalu Dibanting Sampai Pingsan
Menurut Fathoni, Kemenag Sidoarjo bakal melakukan evaluasi dengan sistem pendidikan di Ponpes Manbaul Hikam.
"Semoga Polresta Sidoarjo menuntaskan kasus ini, kami akan evaluasi sistem pendidikan di Ponpes tersebut," tegasnya.
Baca juga: Tersangka Penganiayaan Santri di Bangkalan Bertambah, Polisi Tahan 11 Pelaku
Sementara, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro belum membeberkan kronologi peristiwa dan motif dugaan penganiayaan tersebut. Namun ia tidak menepis adanya kejadian itu.
"Rekan Media sabar dulu, ya mohon waktu biar semua (kasus penganiayaan) berjalan sesuai dulu. Kami mohon waktu dalam waktu dekat ini nanti kita akan mengabari perkembangan kasus ini," pungkasnya.