Mengenal Sorgum, Komoditas Pangan Lokal Potensial di Lamongan

Senin, 25 Okt 2021 18:56 WIB
Reporter :
Sahlul Fahmi
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menunjukkan potensi sorgum kepada Mentan Syahrul saat panen serentak se Indonesia secara virtual

Lamongan - Dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) yang diperingati setiap 16 Oktober, Kementerian Pertanian RI melakukan panen serentak secara virtual di seluruh Indonesia, salah satunya di Lamongan, Senin (25/10/2021).

Panen dan tanam raya berbagai komoditas pertanian ini dilakukan dari 41 lokasi untuk menandai peringatan HPS ke-41.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut, komoditi yang akan ditanam-panen berupa jagung, sorgum, kedelai, kacang tanah, perkebunan kelapa sawit dan kakao, hortikultura, cabe, tomat, brokoli, bawang merah dan bunga hias.

Baca juga: Cabai Pengaruhi Inflasi, Pj Wali Kota Batu Sosialisasikan Kemandirian Pangan

Menurutnya, hal itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam memastikan ketersediaan pangan.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, hal ini merupakan upaya kita dalam memastikan ketersediaan bahan pangan, menjaga stabilitas harga dan menyiapkan kesejahteraan pertanian," ujar Mentan Syahrul.

Panen serentak secara virtual itu diikuti Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Abdul Rouf, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo, Kepala Dinas TPHP Lamongan Sukriyah dan jajaran forkopimda. Mereka melaksanakan panen raya sorgum dari Desa Puncakwangi, Kecamatan Babat.

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Lamongan Tak Terkendali di Minggu Pertama Ramadan

Sorgum atau jagung cantel atau orean telah puluhan tahun dikenal oleh masyarakat Lamongan, dengan sentra sorgum sebagai identitas komoditas tanaman lokal adalah Kecamatan Babat.

\

Memiliki potensi lahan 211 hektar dengan produktivitas rata-rata 6,48 ton per hektar, dihasilkan produksi sebesar 1.264 ton biji sorgum.

"Sorgum merupakan salah satu komoditas pangan sangat potensial guna mendukung diversifikasi pangan. Kabupaten Lamongan mempunyai potensi tanam sorgum seluas 300 hektar. Pascapanen sudah kami laksanakan, ada beras, popcorn dan beberapa pengolahan lain, ada kecap juga. Ini berarti tanaman sorgum cukup memberikan nilai tambah bagi petani," ungkap Pak Yes-sapaan Bupati Yuhronur saat berdiskusi bersama Mentan Syahrul.

Baca juga: Awal Tahun 2024, Cabai Rawit di Lamongan Masih Rp75 Ribu per Kg

Pak Yes juga menyampaikan apa yang menjadi keinginan dan kendala terkait tanaman sorgum di Lamongan.

"Kami ingin ada industri yang bergerak dengan basis sorgum. Karena sorgum ini termasuk salah satu komoditi pangan yang sangat bermanfaat, mempunyai kadar kalori yang rendah. Mudah-mudahan nanti ada bantuan sarana prasarana yang dapat digunakan petani sorgum ini untuk industri olahan yang lebih lengkap," tambahnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Lamongan

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler