jatimnow.com - Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya telah mengidentifikasi jenis bom yang meledak di Pogar, Bangil, Pasuruan, Kamis (6/7/2018).
"Sehubungan dengan perkembangan situasi terjadi ledakan bom di Bangil, Pasuruan, hasilnya sudah fix dan tak terbantahkan lagi," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung.
Hal itu disampaikan kepada wartawan di sela acara Olahraga bersama TNI-Polri dan Pemda dalam rangka HUT Bhayangkara ke 72 Tahun di halaman Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (6/7/2018).
Baca juga: Sudah Sepekan, Terduga Teroris Bangil Masih Buron
Baca juga: Kejar Pelaku, Polisi Nyaris Jadi Korban Pelemparan Bom Bangil
"Sesuai Labfor dibuktikan secara scientific (keilmuan) bahwa bom tersebut adalah low explosive," ujarnya.
Barung menambahkan, bom low explosive yang meledak di Pasuruan itu jika dikalangan masyarakat Jawa Timur biasa disebut sejenis bondet (bom ikan).
Baca juga: Video: 3 Kali Suara Ledakan Bom di Rumah Kontrakan di Bangil Pasuruan
"Low explosive berjenis bom ikan atau dikenal masyarakat Jawa Timur seperti bondet," jelasnya.
Dengan informasi tersebut, Barung berharap masyarakat tidak mempercayai informasi yang sumbernya bukan dari kepolisian.
Baca juga: Cegah Terorisme, Masyarakat Diminta Jadi Polisi Bagi Lingkungannya
Baca juga: Ledakan Bom di Bangil Pasuruan, Kapolda: Jenis Low Explosive
"Saya ingin merivisi apa yang berkembang selama ini di media. Tidak ada sumber informasi yang keluar dari kepolisian tidak melalui sumber resmi," jelasnya.
Sebelumnya Anwardi pemilik bom yang meledak di Bangil, Pasuruan, diketahui merupakan bekas napi terorisme (napiter)yang pernah ditahan di Lapas Cipinang, dan bebas pada 2015.
"Dia bekas napiter terkait dengan bom" kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin.
Baca juga: Jejak Keluarga Terduga Teroris Bangil di Ponorogo
Sekeluar dari penjara, Anwardi diketahui menikah dengan janda di Bangil, Pasuruan.
"Dia bekas napiter, sudah keluar kurang-lebih 3 tahun dan menikahi janda asal Bangil. Dia punya 1 anak yang jadi korban," ungkapnya.
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Erwin Yohanes