jatimnow.com - Tewasnya tiga pelajar Sekolah Dasar (SD) Insan Mulia Kota Malang karena tenggelam di Wisata Air Tejun Coban Talun menyisakan misteri bagaimana ketiganya bisa masuk ke dalam kubangan di bawah air terjun tersebut.
Seorang warga bernama Hariono mengaku sudah mengingatkan para guru yang mendampingi para pelajar tersebut agar tidak ke Coban Talun karena cuaca cukup buruk sehingga bisa bahaya.
"Sekitar jam 12.30 Wib (Selasa, 11/12/2018) saya main ke Coban Talun. Waktu naik ketemu rombongan dan sudah saya peringatkan jangan ke coban, bahaya," aku Hariono, warga setempat, Rabu (12/12/2018).
Baca juga:
- Tiga Pelajar SD Tenggelam di Air Terjun Coban Talun
- Dua Pelajar SD Tenggelam di Air Terjun Coban Talun Ditemukan Tewas
- Pencarian Pelajar Tenggelam di Coban Talun Dihentikan, Ini Kendalanya
- Satu Pelajar SD Tenggelam di Coban Talun Juga Ditemukan Tewas
Dari cerita Hariono itu, setidaknya misteri tenggelamnya tiga pelajar itu sedikit terkuak. Hariono mengatakan jika ketiga pelajar itu menjadi bagian dari puluhan pelajar SD Insan Mulia yang masuk dan turun hingga ke bibir air terjun.
"Yang turun Coban Talun ada 68 orang. Mereka datang ke sini untuk outbond di Oyot (salah satu wahana di Wisata Air Terjun Coban Talun), tapi mereka turun ke cobannya," tambah Hariono.
Menurutnya, 68 murid kelas 1 hinga 3 itu didampingi beberapa guru salah satunya bernama Fauzia Ardyana yang sempat dimintai keterangan oleh Tim SAR. Sementara 40 murid kelas 4 hingga 6, menginap di lokasi kemah karena mengikuti kegiatan Pramuka sejak Senin kemarin hingga Selasa siang.
"Ada 7 orang yang renang di bawah Coban Talun," tambahnya.
Baca juga:
Pria Terjun dari Balkon Hotel di Surabaya, Teriak Selamat Tinggal
Hariono melanjutkan, saat gerimis mulai turun, guru pendamping sudah meminta para pelajar yang berenang untuk naik karena khawatir hujan bertambah deras. Dari sana ada tiga pelajar yang diduga panik akhirnya terpeleset terjatuh dan tenggelam di kubangan di bawah Air Terjun Coban Talun.
"Tempat korban terpeleset memang kedalamannya hanya sepaha orang dewasa. Tapi kalau kita jalan terus ke dalamnnya bisa lebih dari 3 meter. Saya sempat ikuti proses pencarian korban," terangnya.
Bahkan ia menyatakan ada satu lorong semacam gua yang terdapat di bawah tebing Coban Talun kedalamannya mencapai lebih dari 4 meter dengan arus yang deras dan kadar oksigen yang sangat minim.
Diberitakan sebelumnya, tiga pelajar yang ternggelam itu antara lain Tazkya Rahmatullah Al Kamilah (8), kelahiran Mojokerto; Nasywa Azalia Hanania (9), asal Jalan Simpang Kepuh Nomor 38 Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang dan Mochammad Hanan (8) warga Jalan Kebonsari V, Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Baca juga:
Pria Jatuh dari Jendela Hotel di Surabaya, Diduga Bunuh Diri
Ketiganya dilaporkan tenggelam oleh guru pendampingnya kepada pengelola wisata tersebut pada Selasa (11/12/2018) sekitar pukul 14.00 WIb. Ketiganya merupakan murid kelas 3 SD yang berada di Jalan Janti Selatan 15 A Kota Malang. Ketiganya ke Air Terjun Cuban Talun untuk mengikuti kegiatan outbond di luar sekolah bersama 38 pelajar lainnya.
Setelah dilaporkan dan dicari oleh tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Basarnas, TNI, dan kepolisian, dua dari tiga pelajar itu ditemukan dalam keadaan tewas. Dua pelajar itu antara lain Tazkya ditemukan pertama sekitar pukul 18.45 Wib dan Nasywa ditemukan sekitar pukul 19.45 Wib. Sedangkan korban Hanan ditemuka mengambang di atas air tengah malam.
Ketiga pelajar yang ditemukan tewas itu, jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu.
URL : https://jatimnow.com/baca-10008-tiga-pelajar-sd-tewas-di-air-terjun-coban-talun-ini-kesaksian-warga