Pixel Codejatimnow.com

Berantas Ilegal Fishing, Susi Dapat Dukungan dan Doa dari Paus

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Paus Fransiskus menerima Susi Pudjiastuti di gedung Palazzo di Paolo VI atau Istana Paus Paulus VI, Vatican City.
Paus Fransiskus menerima Susi Pudjiastuti di gedung Palazzo di Paolo VI atau Istana Paus Paulus VI, Vatican City.

jatimnow.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diterima Paus Fransiskus, Rabu siang 12 Desember 2018, seusai Paus berkhotbah di depan ribuan umat Katolik yang memadati gedung Palazzo di Paolo VI atau Istana Paus Paulus VI, Vatican City.

Pertemuan dengan publik biasanya dilakukan di lapangan terbuka Basilika Santo Pedro tetapi karena cuaca musim dingin dipindahkan ke ruang tertutup. "Ibu Menteri Susi termasuk dari beberapa tamu undangan khusus yang diterima Paus," ujar Duta Besar RI di Vatikan Agus Sriyono.

Menurut Susi yang mengenakan blus terusan warna hitam dengan syal merah muda, Paus memberinya sebuah medali kenang-kenangan. "Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan rasa terimakasih atas pernyataan semacam fatwa beliau dalam memerangi illegal fishing yang disampaikan dalam konperensi di Bali belum lama ini," ujar Susi.

Dukungan resmi Paus tersebut dibacakan Duta Besar Vatikan di Jakarta, Uskup Agung Piero Piopo, ketika berpidato dalam Our Ocean Conferrence di Nusa Dua, Bali, 29 dan 30 Oktober lalu.

Susi juga menjelaskan bahwa selain memberikan dukungan moral buat pemerintah Indonesia dalam memerangi kejahatan maritim dan perikanan, sebagai pemegang tahta suci Vatikan dan pimpinan umat Katolik sedunia, Paus juga berikan dukungan spiritual.

"Beliau mengatakan akan terus berdoa dan berdoa demi kebaikan negeri kita," kata Susi yang sekaligus mengundang secara lisan Paus agar berkunjung ke Indonesia.

Usai bertemu Paus, Susi didampingi Dubes Agus Sriyono lalu diterima Menteri Luar Negeri Vatikan, Mgr.Paul Gallagher di gedung secretary of state dalam Istana Kepausan yang atap koridor dan interiornya dipenuhi dengan ornamen lukisan dan mebel antik.

Menteri Susi mengaku kagum karena Menlu Gallagher ternyata sangat mengikuti perkembangan isu kelautan dan perikanan dari ihwal kejahatan kapal-kapal asing, termasuk di dalamnya ada penyelundupan narkoba hingga perbudakan manusia.

Baca juga:
Susi Pudjiastuti: Semua Penumpang Pesawat yang Kecelakaan Selamat

"Pengetahuan beliau sangat uptodate dan dukungan politik Vatikan sangat kita butuhkan guna menggelorakan isu ini agar mendapat perhatian serius PBB," kata Susi yang sebelum kunjungan ini menjadi pembicara di Paviliun Pasifik dan Koronivia di sela-sela konperensi perubahan iklim atau COP24 di Katowice, Polandia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pentingnya dukungan Vatikan terhadap masalah kejahatan di sektor perikanan tangkap di laut. "Vatikan sudah sangat benar sikapnya meng-address isu ini yang tentu saja secara moral akan sangat mengikat,. Pengaruhnya sangat kuat bagi umat Katolik sedunia," kata Susi.

Dukungan Vatikan itu dinyatakan dalam pidato siklikal Paus Fransiskus atau semacam fatwa yang disampaikan Dubes Vatikan di Jakarta, Uskup Agung Piero Pioppo dalam Our Ocean Conference di Bali, akhir Oktober lalu.

"Jelas ini sikap penting dan bukan main-main lagi. Vatikan sangat peduli akan kejahatan berupa perdagangan manusia hingga perbudakan yang dilakukan industri perikanan tangkap di laut. Apalagi Indonesia merupakan pemasok ABK terbesar di dunia untuk illegal fishing. Kita tahunya ketika pulang ABK kita sudah jadi mayat," terusnya.

Baca juga:
Pesawat Susi Air Kecelakaan di Papua

Selanjutnya Susi berharap agar setelah mendapat perhatian serius dari Vatikan, maka isu penting ini akan menjadi perhatian para pemimpin dunia. "Bahwa di laut lepas ada pelanggaran HAM berupa perdagangan manusia, kerja paksa dan perbudakan. Saya juga berharap Vatikan ikut mengaddress isu lingkungan berupa kerusakan ekosistem laut," tukasnya.