Pixel Code jatimnow.com

Pelajar SMKN 5 Surabaya Hilang di Gunung Arjuno

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Narendra Bakrie
Tim Rescue Basarnas Surabaya melakukan konsolidasi sebelum berangkat melakukan pencarian di Gunung Arjuno
Tim Rescue Basarnas Surabaya melakukan konsolidasi sebelum berangkat melakukan pencarian di Gunung Arjuno

jatimnow.com - Seorang pelajar SMKN 5 Surabaya hilang di Gunung Arjuno perbatasan Pasuruan-Malang. Pelajar ini lepas dari rombongannya saat mendaki.

Komandan Tim Rescue Basarnas Surabaya Farid Kurniadi yang berada di lokasi untuk melakukan pencarian menyebut, korban bernama Faiqus Syamsi (17). Korban diketahui mendaki Gunung Arjuno bersama 6 orang pelajar SMKN 5 Surabaya lainnya.

"Kami masih melakukan pencarian bersama tim gabungan di lokasi," sebut Farid saat dihubungi jatimnow.com, Kamis (20/12/2018) malam.

Dari keterangan 6 teman korban, Farid menjelaskan jika 7 pelajar SMKN 5 Surabaya ini berangkat ke Gunung Arjuno pada Minggu (16/12/2018). Setelah sampai di kaki Gunung Arjuno dan ngecamp, pada Selasa (18/12/2018), mereka akhirnya mendaki.

"Satu berada di basecamp, yang 6 mendaki dibagi dua tim masing-masing tiga orang," beber Farid.

Dalam perjalannya, empat pelajar sampai dulu di puncak Gunung Arjuno. Dan dua lainnya tertinggal. Karena itu, korban (Faiqus Syamsi) turun kembali untuk menyusul kedua temannnya itu.

Baca juga:
Pelajar di Blitar Hilang Terseret Ombak Pantai Serit

"Tapi, dua temannya yang tertinggal itu telah turun ke basecamp," tambah farid.

Setelah lama menunggu korban tidak sampai ke puncak, empat teman korban yang berada di puncak memutuskan turun ke basecamp. Di sanalah, keenam pelajar ini sudah kehilangan korban yang kemudian melapor ke pos penjagaan di kaki Gunung Arjuno.

"Mereka ke sini (Gunung Arjuno) untuk berlibur sekaligus mendaki," ungkap Farid.

Baca juga:
Siswa SMA di Sumenep Hilang Misterius 5 Hari usai Lompat dari Kapal

Hingga Kamis (20/12/2018) sore, beberapa guru SMKN 5 Surabaya mendatangi para pelajarnya itu ke kaki Gunung Arjuno untuk menjemput empat pelajar kembali ke Surabaya.

"Sedangkan dua pelajar ikut kami untuk melakukan pencarian sebagai petunjuk," pungkas Farid.