Pixel Codejatimnow.com

Polisi Terapkan Pengamanan Berlapis Gereja di Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
Kapolrestabes Surabaya dan pejabat utama mengecek kesiapan pengamanan di gereja
Kapolrestabes Surabaya dan pejabat utama mengecek kesiapan pengamanan di gereja

jatimnow.com - Sterilisasi dan persiapan pengamanan gereja-gereja besar serta pos pengamanan (pos pam) Natal dan tahun baru di Surabaya disidak. Polisi juga sudah menerapkan pengamanan berlapis untuk gereja-gereja yang digunakan ibadah Hari Raya Natal.

Sidak itu dilakukan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Wakapolrestabes Surabaya AKPB Leonardus Simamarta serta sejumlah pejabat utama. Mereka mengecek 25 gereja besar dan sejumlah pos pam di wilayah hukumnya.

Sebelumnya, Polrestabes Surabaya mengerahkan 2.000 personel dibantu TNI dari Korem 084 Bhaskara Jaya, Pemkot Surabaya dan ormas serta relawan untuk menjaga keamanan ibadah Natal dan perayaan tahun baru.

"Sudah kami plotting di setiap gereja ada polisinya beserta TNI dan teman teman lainnya," sebut Rudi saat meninjau Gereja Katedral Paroki Hati Kudus Yesus (Gereja Katedral) di Jalan Polisi Istimewa, Senin (24/12/2018).

Baca juga:
9 Remaja Diamankan Polrestabes Surabaya karena Balap Liar

Setelah ke gereja itu, rombongan Kapolrestabes Surabaya bersama ibu-ibu Bhayangkari melihat pos pam berbentuk Bus Tayo milik Polsek Tegalsari yang terletak di depan gereja.

"Untuk pengamanan Natal pascabom tahun lalu, kami menerapkan beberapa strategi pengamanan berlapis. Diantaranya kami mengurangi akses masuk kendaraan ke Gereja," bebernya.

Menurut Rudi, untuk mengurangi akses masuk kendaraan ke dalam gereja, pihaknya dan jajaran samping sudah memasang deretan barier.

Baca juga:
Jadwal SIM Keliling di Surabaya Tanggal 28-29 Februari, Cek Lokasinya!

Selain berkoordinasi dengan pihak keamanan internal gereja, Rudi menjelaskan bahwa ia juga telah melakukan deteksi potensi adanya teror dengan Tim Densus 88.

"Identifikasi dan deteksi dini terhadap kelompok teroris kami lakukan. Kami berkoordinasi dengan Tim Densus 88 maupun dengan kelompok masyarakat lainnya untuk mencegah terjadinya ancaman-ancaman itu," pungkasnya.