jatimnow.com - Terompet menjadi aksesoris pelengkap favorit di malam pergantian tahun. Pedagang terompot pun mulai menghiasi jalanan kota Surabaya menjelang pegantian tahun 2019.
Beragam bentuk dan warna terompet berjejer rapi di sepanjang Jalan Kapasan Surabaya. Hal tersebut menarik perhatian setiap orang pengguna jalan yang sedang melintas.
Di balik deretan mainan alat musik tiup itu, dijumpai Wandi salah satu perajin terompet musiman asal Sidodadi, Lamongan, yang mencoba keberuntungan menjual terompet hasil karyanya dan mangkal di Jalan Kapasan tepat di emperan toko no 42.
Dia mengaku telah bertahan selama satu minggu kemarin hingga perayaan tahun baru esok, guna mencoba keberuntungan menjajakan barang dagangannya itu.
"Sudah dari seminggu saya datang kesini untuk menjual terompet, dan sejak empat tahun lalu setiap menjelang tahun baru saya rutin berjualan terompet," ujarnya saat berbincang dengan jatimnow.com, Rabu (26/12/2018).
Pria paruh baya asal Lamongan ini juga mengaku bahwa penjualan terompet tahun ini lebih meningkat dari pada tahun sebelumnya. Semisal dari 9 ribu terompet yang dibuatnya, saat ini sudah terjual hingga 5 ribu terompet.
"Saya membawa 9 ribu terompet berbagai motif, itupun sudah terjual sekitar 5 ribuan biji," katanya.
Baca juga:
Video: Pos Pam Bertema Frozen di Tulungagung
Disela kesibukannya menawarkan terompet kepada para pelanggan, Wandi juga sibuk menyelesaikan pembuatan terompet. Wandi terlihat cekatan. Kedua tangannya menggunting lembaran karton, melipat, dan memberi lem pada karton agar terbentuk kepla ayam jago.
"Pengerjaan ribuan terompet ini telah saya lakukan sejak jauh hari, misalnya terompet motif seperti kupu-kupu, naga dan ayam jago ini sudah saya buat sejak empat bulan kemarin, sedangkan untuk terompet yang biasa saya kerjakan disini," paparnya.
Untuk harga, Wandi telah menetapkan harga pada masing-masing terompetnya. Dari berbagai motif yang dijualnya harganya juga bervariasi mulai Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu.
"Terompet biasa yang ukuran kecil harganya Rp 5 ribu, yang ukuran besar Rp 10 ribu. Sedangkan terompet variasi kupu-kupu, ayam jago dan naga ukuran kecil harganya Rp 15 ribu, yang ukuran besar Rp 25 ribu," tandas Wandi.
Menjual terompet memang bukan keseharian Suwandi. Dirinya hanya spesialis berjualan terompet saat menjelang natal, tahun baru dan imlek. Selepasnya pria yang akrab disapa Wandi ini adalah penjual mainan di Pasar Pesapen Surabaya, sementara istri seorang petani di Lamongan.
"Biasanya kami bisa mendapat keuntungan mulai Rp 4 juta sampai Rp 5 juta," tambah Wandi.
Dari lalu lalang mobil dan motor yang melewati di depan lapaknya terdapat pembeli berdatangan silih berganti. Salah satunya adalah Cahyo Tri Utomo yang tampak terpikat aneka terompet yang dipajang.
"Hasilnya amat menarik, Pada bagian ujung terompetnya ada kepala naga yang sedang menganga, batang terompetnya juga dibuat meliuk dan di warnai sehingga menyerupai sisik," ujar Cahyo warga Pacarkeling yang saat itu membelikan terompet untuk ornamen hotel.
Dari keterpikatannya dengan model-model terompet yang tertata rapi, tak tanggung ia pun langsung memesan 100 terompet.
"Saya beli untuk tempat keeja saya, biasanya digunakan untuk ornamen di hotel tempat saya bekerja. Saya beli terompet kecil 25 biji dan besar 25 biji. Sedangakn terompet model kupu-kupu dan naga masing-masing juga 25 biji," kata Cahyo.
Baca juga:
Video: Asyiknya Liburan dengan Bakar Ikan
URL : https://jatimnow.com/baca-10529-menjelang-tahun-baru-pedagang-terompet-mulai-ramai-di-surabaya-