Pixel Code jatimnow.com

Masyarakat Banyuwangi Dilatih Sigap Hadapi Bencana Tsunami

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Hafiluddin Ahmad
Simulasi penanganan bencana tsunami dilakukan di Pantai Mustika, Desa Pancer, Kabupaten Banyuwangi
Simulasi penanganan bencana tsunami dilakukan di Pantai Mustika, Desa Pancer, Kabupaten Banyuwangi

jatimnow.com - Simulasi penanganan bencana tsunami dilakukan di Pantai Mustika, Desa Pancer, Kabupaten Banyuwangi, dan langsung dipimpin oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Lucky Hermawan, Sabtu (5/1/2019).

Pancer merupakan desa paling ujung selatan Banyuwangi dan pada 3 Juni 1994, kawasan ini luluh lantak diterjang tsunami yang menelan korban nyawa lebih dari 200 jiwa.

Dalam kegiatan simulasi penanganan bencana tsunami, juga melibatkan Polres Jajaran yang bersinggungan langsung dengan kawasan laut selatan Pulau Jawa. Simulasi tersebut diikuti lebih dari 300 personel dari berbagai elemen.

Selain Polres Banyuwangi, juga dari Polres Jember, Situbondo, Pasuruan, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Pacitan, dan Trenggalek serta TNI. Kegiatan ini juga melibatkan BPBD Jatim, Basarnas, Sencom, dan masyarakat yang tinggal di Dusun Pancer.

"Kegiatan simulasi ini sebagai bentuk kesiapsiagaan aparat serta masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami. Kami mengingatkan lagi kepada masyarakat Jawa Timur, khususnya di daerah-daerah yang rawan tsunami," kata Irjen Pol Luki.

Menurut Jenderal berbintang dua tersebut, dengan simulasi penanganan bencana tsunami ini, akan melatih satuan-satuan dalam penanggulangan bencana.

Baca juga:
KPU Bangkalan Gelar Simulasi Pencoblosan, Jamin Tak Ada DPT Fiktif

Nantinya, simulasi penanganan bencana tsunami juga akan dilaksanakan di delapan kabupaten lainnya di Jawa Timur yang memiliki garis pantai Laut Selatan Jawa.

"Kita berharap dari kegiatan ini bisa bersinergi dengan BPBD, Basarnas dan yang lainnya dalam menangani kebencanaan," ujarnya.

Baca juga:
1300 Personel Gabungan Ikuti Simulasi Pengamanan Pemilu 2024 di Kediri

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, simulasi penanggulangan bencana tsunami ini penting disosialisasikan. 
 
"Peningkatan kesigapan ini penting untuk dikampanyekan kepada masyarakat. Di tengah tingkat kunjungan wisata yang cukup tinggi di kawasan pantai ini, jadi harus tersampaikan dengan baik," kata Anas.
 
Pemkab Banyuwangi sendiri telah menyiapkan infrastruktur terkait kebencanaan, seperti tempat evakuasi, dan rambu-rambu penunjuk jalur evakuasi.
 
"Tentunya kita tidak mengharapkan. Tapi, kita telah melakukan antisipasi dengan berbagai teknologi dan upaya yang ada," paparnya.
 
Haryono (50), salah seorang warga yang mengikuti simulasi mengungkap rasa syukur atas kegiatan tersebut. Menurutnya, ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
 
"Pada tsunami 1994, saya salah seorang korbannya. Dulu tidak pernah ada simulasi, jadi warga tidak ada yang memiliki wawasan seperti ini. Jadi, ini penting untuk melatih masyarakat," kata Haryono.