Pixel Code jatimnow.com

Pernyataan Prabowo Soal Korupsi, Timses Jokowi: Itu Tidak Mendidik

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Jajeli Rois
Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin
Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin

jatimnow.com - Pernyataan Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto terkait isu korupsi dalam debat pertama dinilai tidak mendidik generasi muda.

Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk Jokowi-KH Ma'ruf Amin mengatakan, di depan jutaan rakyat Indonesia yang menonton debat melalui televisi, termasuk generasi muda. Prabowo dinilai tidak hanya menunjukkan komitmen pemberantasan korupsi yang setengah hati. Namun, juga berupaya memberi edukasi yang tidak baik pada generasi muda.

"Itu tidak mendidik generasi muda. Seyogyanya seorang pemimpin memberikan edukasi politik yang baik kepada warga, terutama kaum muda sebagai tunas bangsa dan calon pemimpin di masa depan," ujar Machfud Arifin (MA) usai acara nonton bareng debat pertama di gedung JX International (Jatim Expo) Surabaya, Kamis (17/1/2019) malam.

Ia mencontohkan pernyataan Prabowo yang mengatakan 'mungkin korupsinya enggak seberapa'.

"Itu bisa dimaknai sebagai sikap permisif terhadap korupsi. Padahal korupsi, berapa pun nilainya, tidak boleh dilakukan. Karena itu merampas hak warga negara untuk hidup sejahtera," tegasnya.

Mantan Kapolda Jatim ini membayangkan, bagaimana di depan televisi ada pelajar SMA bertanya ke ibunya.

"Ibu, berarti korupsi kalau nggak besar tidak apa-apa ya? Apa boleh saya mengambil uang kegiatan OSIS?. Pernyataan itu sangat destruktif," tuturnya.

Selain sikap yang dinilai menunjukkan sinyal permisif terhadap korupsi, MA juga menyoroti statmen Prabowo tentang Presiden sebagai Chief of Law Enforcement.

"Itu sangat berbahaya, karena eksekutif bisa mengintervensi lembaga hukum. Artinya, lembaga hukum hanya berpotensi menjadi alat kekuasaan untuk melanggengkan rezimnya, sekaligus memberantas musuh-musuh politiknya," ujarnya.

Pernyataan Prabowo 'Chief of Law Enforcement' juga memberi gambaran betapa menakutkannya kekuasaan jika Prabowo menjadi presiden.

"Sistem hukum bisa diintervensi. Bahkan, hakim dan jaksa bisa dipecat jika tidak menurut pada eksekutif," terangnya.

Tim sukses Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Jawa Timur mengucapkan syukur dengan pelaksanaan debat pertama ini. Menurutnya, debat tersebut dapat memberikan gambaran terang benderang kepada masyarakat Indonesia tentang siapa calon presiden yang paling layak memimpin Indonesia.

Agresifitas Prabowo juga termakan pernyataannya sendiri tentang sejumlah aksi pendukungnya yang justru menebar kebohongan, seperti kasus Ratna Sarumpaet.

"Gusti Allah mboten sare (Gusti Allah tidak tidur). Difitnah terus, dihujani hoaks tiap hari, tapi tadi malam Allah menunjukkan kualitas dan ketulusan kepemimpinannya," tuturnya.

"Rakyat bisa menilai dan rakyat akan semakin kukuh berjalan bersama Pak Jokowi," jelasnya.

 

Baca juga:
Relawan Jokowi di Jatim Mulai Beralih ke Prabowo, Sadad: Publik Bebas Menafsirkan