Pixel Codejatimnow.com

Ini Temuan Polisi Penyebab Amblesnya Jalan Raya Gubeng

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Rilis Kasus Jalan Raya Gubeng di Mapolda Jatim
Rilis Kasus Jalan Raya Gubeng di Mapolda Jatim

jatimnow.com - Polisi beberkan penyebab longsornya Jalan Raya Gubeng Surabaya yang terjadi pada Selasa (18/12/2018) lalu. Penyebab longsor itu karena ketidakmampuan struktur dinding penahan dari proyek basement untuk menahan beban atau massa jalan akibat kedalaman galian.

"Penyebab longsor jalan raya gubeng adalah ketidakmampuan struktur dinding penahan tanah tipe continues pile, atau soldier pile, sisi timur menahan akumulasi gaya dorong atau tekanan," jelas Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat jumpa pers di Mapolda Jatim, Rabu (23/1/2019).

Lebih lanjut, Luki mengatakan, amblesnya Jalan Raya Gubeng juga disebabkan beberapa faktor lainnya, seperti beban dinamis kendaraan yang melintas setiap hari dijalan tersebut. Dan juga faktor existing air tanah yang tinggi dapat mengurangi stabilitas dinding penahan tanah.

"Dari faktor tersebut stabilitas dinding penahan tanah di Jalan Raya Gubeng mengalami kelongsoran," lanjutnya.

Luki menjelaskan, proses pengerjaan proyek basement milik PT Saputra Karya ini dimulai dari perencanaan proyek pada tahun 2012 dan pengerjaan mulai tahun 2013.

Namun polisi menemukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dikeluarkan pada 2015, dengan spesifikasi bangunan dua lantai ke bawah dan 20 ke atas. Selanjutnya muncul IMB kedua pada 2017 dengan spesifikasi yang berbeda.

"Pada 2017 keluar lagi IMB dengan spesifikasi rencana bangunan tiga lantai ke bawah dan 26 ke atas. Jadi ada dua kali IMB, namun dalam proses spesifikasinya juga berbeda-beda," pungkasnya.

Sementara itu, penggalian untuk pembangunan basement oleh PT NKE ini dimulai 9 Desember tahun 2017. Dan pada proses pembangunan itu ada permasalahan dimana pada 10 september 2018 ada perbaikan beberapa bangunan di Jalan Raya Gubeng

"Ada komplain juga karena dampak dari pembangunan tersebut, ada pembuangan limbah lumpur di got. Kemudian ada penurunan bangunan yaitu di 8 oktober bangunan Elizabeth. Sehingga dari rangkaian kejadian ini sebelum adanya kejadian di 18 desember 2018 sudah ada dampak dari pembangunan tersebut," tandasnya.



Baca juga:
Pembangunan Fly Over Aloha Capai 70 Persen, Bupati Sidoarjo Optimis Rampung April 2024