Pixel Codejatimnow.com

Polisi Anggap Driver Pahlawan, ini Keseruannya

 Reporter : Erwin Yohanes
Mahardika Nugraha Hariyanto, menerima penghargaan dari Kapolrestabes Surabaya
Mahardika Nugraha Hariyanto, menerima penghargaan dari Kapolrestabes Surabaya

Baca juga:
Fakta-fakta Penggerebekan Sarang Pesta Narkoba di Surabaya

 
jatimnow.com - Mahardika Nugraha Hariyanto, driver ojek online ini dibopong polisi bak pahlawan. Ya, anggota Polrestabes Surabaya mengapresiasi keberanian Mahardika, menggagalkan aksi penjambretan.
 
Dengan masih merasakan rasa ngilunya di beberapa tubuhnya, serta plester di dahinya, Mahardika diantar ibunya datang ke Mapolrestabes untuk menerima penghargaan dari Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Kamis (29/3/2018).
 
Pemuda yang baru tiga hari bekerja di gojek ini, mendapatkan penghargaan dari Kapolrestabes atas kepedulian dan keberhasilan dalam membantu tugas Polri menangkap dua pelaku penjambretan, di Jalan Dharmahusada Indah, Surabaya.
 
Selain Mahardika, Kapolrestabes juga memberikan penghargaan kepada dua pengemudi gojek lainnya yang ikut membantu Mahardika menggagalkan penjambretan itu yakni, Dwi Agus Indarto dan Soeroso. Serta dua anggota Polsek Gubeng Aiptu Hari Kurniawan dan Bripka Edi Purwanto.
 
"Kapolrestabes memberikan apresiasi yang besar kepada komunitas ojek dalam hal ini diwakili adik kita Mahardika dan teman-temannya serta anggota polisi membantu mengungkap penjambretan," kata Kombes Pol Rudi Setiawan.
 
Ia menilai aksi yang dilakukan Mahardika dan kawan-kawannya sesama pengemudi ojek online itu sangat luar biasa di zaman sekarang ini.
 
"Ini sesuatu yang luar biasa. Saya merasakan ada sesuatu optimisme di Kota Surabaya, bahwa masih ada kepedulian terhadap kamtibmas," tuturnya.
 
Menurutnya, semangat rasa kepedulian dan keberanian yang dimiliki Mahardika, perlu digelorakan dan ditularkan ke masyarakat lainnya.
 
"Ini akan kita terus kembangkan, akan terus kita tumbuhkan, kita gelorakan supaya semua masyarakat Kota Surabaya mempunyai kepedulian yang di zaman sekarang ini rasa kepedulian sudah mulai menipis. Peristiwa ini memancarkan sesuatu optimisme yang luar biasa," ujarnya.
 
Sementara itu, Mahardika menceritakan bahwa dirinya tidak kenal dengan Umi. Wanita yang menjadi korban dua pelaku penjambretan. Katanya, saat itu dirinya yang baru tiga hari bekerja sebagai driver Gojek ini mau berangkat kerja.
 
Ketika melintas di Jalan Jojoran depan Gang I, dia melihat gadis berhijab itu berteriak jambret.
 
"Begitu saya dengar, langsung saya kejar. Dia (pelaku) lewat depannya Samsat (Manyar) saya pukul pakai helm, dia tambah kencang (laju motor pelaku). Kemudian, di depan kantor BCA saya pukul pakai helm. Terus dia belok kiri (Jalan Dharmahusada Indah) dan memotong laju mobil. Habis itu sebelum kantor BPJS saya tabrak dari samping kanan sehingga terjatuh," tutur Mahardika.
 
Ia mengaku, tidak ada niatan lainnya ketika melihat dan mendengar ada perempuan teriak jambret.
 
"Ya nolong saja nggak ada niatan yang lain. Saya nggak kenal sama sekali sama korban. Ya kebetulan lewat, nolong saja," ujarnya.
 
Sedangkan, Umi Farida, korban penjambretan menceritakan, dirinya saat itu sedang menerima telepon dari temannya di Jalan Jojoran.
 
Saat mengendarai sepeda motornya, tiba-tiba dua pelaku yang mengendarai motor, memepetnya dan langsung merebut handphonenya.
 
"Pelakunya memepet saya dan mengambil handphone saya. Saya teriak jambret dan saat itu ada bapak gojek yang membantu saya. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak gojek, masyarakat dan polisi yang membantu saya," tuturnya.
 
Sementara itu, ibu Mahardika yang ikut datang ke Mapolrestabes Surabaya mengantarkan anaknya mendapatkan penghargaan dari kapolrestabes, mengaku sempat khawatir terhadap kondisi anaknya pasca menolong Umi korban penjambretan.
 
Namun saat ditanya lebih lanjut tentang keseharian anaknya itu, dia tidak mau menceritakan lebih detail. "Sudah ya mas," ujarnya.
 
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Erwin Yohanes