jatimnow.com - Bernuansa imlek, sebuah warung di Pasar Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, berinovasi membuat variasi bakso lampion.
Warung bakso Pita Pitue, ini membuat inovasi bakso lampion berwarna merah mencolok layaknya lampion yang identik dengan perayaan imlek.
Menurut Eva Febrianti, pemilik warung bakso Pita Pitue pembuatan bakso lampion ini saat dirinya bersama sang suami melintasi Klenteng Hok Swie Bio yang tak jauh dari warungnya.
"Pas lewati klenteng melihat banyak lampion merah–merah. Eh...saya kepikiran kenapa tidak buat bakso itu memperingati imlek. Idenya spontan dan iseng–iseng saja, berawal dari eksperimen," ucap Eva (34) saat ditemui jatimnow.com, Rabu (6/2/2019).
Dia menceritakan bahwa tekstur merah ala lampion itu didapat dari perpaduan buah naga yang juga identik dengan imlek dan pewarna kue.
"Jadi komposisinya untuk daging buah naganya 30 persen, pewarna kuenya 70 persen. Jadi rasa segarnya itu kita dapat dari buah naga yang sudah diambil dagingnya dan diolah," jelasnya.
Ia menambahkan, tingkat kesulitan saat proses pembentukan baksonya. Karena bila tidak berhati–hati, bentuk bulat yang besar itu bisa pecah saat bakso direbus.
"Perlu teknis khusus untuk mencetak bakso yang sedemikian besar ini. Supaya kalau direbus tidak pecah," beber perempuan yang dikenal Eva Embun ini.
Benar saja, baru seminggu dicoba untuk dipasarkan bakso lampion yang di dalamnya terdapat cabai, bakso kecil, dan telur puyuh, sudah ramai diserbu para pelanggannya.
Pelanggan rata–rata penasaran dengan penyebutan nama bakso lampion, terlebih bahan baku salah satunya berasal dari buah naga yang diambil dagingnya ini.
Sejak dilaunching seminggu sebelum imlek, rata–rata 35 porsi yang diproduksi terjual habis.
"Pas hari imlek dipesan 50 porsi. Ada yang datang jauh–jauh dari Surabaya tidak kebagian tadi, kasihan tapi mau bagaimana lagi kita produksinya masih terbatas," tandas perempuan yang merintis usaha bakso tahun 2017 ini.
Eva membutuhkan sedikitnya 2 kg buah naga sebagai bahan pewarna bakso lampionya perhari.
"Kalau yang ukuran jumbo satu buah naga itu setengahnya jadi satu bakso. Jadi satu buah naga jadi dua bakso lampion. Dagingnya kemudian diperas dengan kain jadi warna merahnya murni dan warna hitam di buah naga tidak ikut tercampur," jelasnya.
Seorang pelanggannya, Adib Muhibbin mengungkapkan dirinya penasaran saat melihat postingan dari media sosial temannya.
"Sudah beberapa kali kesini, cuma ini ada menu baru jadi nyoba karena penasaran, ini nyoba bakso lampion. Memang kayak lampion, merah – merah, spesial merayakan hari imlek," kata Adib.
Rasa gurih bercampur pedas membuat selera makan bergairah dan segar. Belum lagi melihat tekstur warna bakso yang cukup mencolok.
"Rasanya pedesnya luar biasa, tapi gurihnya bakso masih terasa. Gurihnya bakso masih nempel. Di dalamnya juga masih ada baksonya lagi," ungkap pria 24 tahun ini.
Baca juga:
Jadwal Imlek 2575 Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, Tahun Ini Tanpa Barongsai
Namun menurut Eva, bakso lampion ini belum tentu akan menjadi variasi menu baru bakso di warungnya selain menu variasi bakso yang sudah tersedia.
"Kita jual seminggu sebelum dan sesudah imlek. Kalau respon masyarakat bagus dan masih banyak permintaan nanti kita masukkan ke menu utama,"jelas Eva.
Nah untuk menikmati bakso lampion dari buah naga spesial imlek ini, anda cukup merogoh kocek mulai Rp 20 ribu hingga Rp 150 ribu per porsinya.
"Harga mulai Rp 20 ribu sampai Rp 150 ribu. Kita ada dua ukuran kecil dan jumbo," tambah Eva.
Penasaran? datang saja langsung ke warung bakso Pita Pitu di deretan Pasar Banjarejo, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Bojonegoro. Warung bakso aneka rasa ini buka setiap hari kecuali hari Selasa dari pukul 10.00 Wib hingga 20.00 Wib.
"Kita kalau Selasa tutup, tapi kalau Selasa tanggal merah liburnya geser Rabu," lanjut Eva.
Bila berada di Bojonegoro, silahkan mencoba bakso lampion dengan warna merah yang seakan menantang untuk disantap.
Baca juga:
Pemkot Malang Fokus Kendalikan Inflasi Jelang Pemilu dan Imlek 2024
URL : https://jatimnow.com/baca-12010-lezatnya-bakso-merah-berbahan-buah-naga-di-bojonegoro