Pixel Codejatimnow.com

Ini Langkah Dinkes Jatim Mengatasi Wabah Demam Berdarah di Ponorogo

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Mita Kusuma
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo drg. Rahayu Kusdarini
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo drg. Rahayu Kusdarini

jatimnow.com - Jumlah penderita demam berdarah (DB) di Ponorogo yang terus meningkat membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur turun tangan. Sebuah alat fogging ultralow volume (ULV) dikirimkan untuk mengatasi nyamuk penyebab penyakit DB.

"Iya kita dapat bantuan ULV. Sudah datang alatnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo drg. Rahayu Kusdarini, Rabu (6/2/2019).

Ia mengatakan, jika alat fogging ULV memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi untuk membunuh nyamuk.

"Berbeda dengan alat fogging pada umumnya tentunya," kata Irin, sapaan akrab drg. Rahayu Kusdarini.

Irin menjelaskan, ULV merupakan sistem pengabutan. Berbeda dengan fogging yang lebih khusus sifatnya hanya pengasapan. Alat tersebut juga memiliki partikel dalam pengabutan yang lebih kecil. Sehingga daya tahan mengambang di udara lebih lama.

"Alat tersebut satu unit dengan mobil. Memiliki kemampuan pengabutan hingga jarak 100 meter," lanjutnya.

Hadirnya alat tersebut diharapkan dapat semakin efektif membunuh nyamuk Aedes aegypti. Alat tersebut dirasa membantu memerangi penyebaran nyamuk di Ponorogo.

"Setelah dinyatakan KLB, tentunya akan diadakan pengasapan masal. Alat fogging juga akan ditambah," imbuhnya.

Kasus Demam Berdarah Dengaue (DBD) di Ponorogo ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Penetapan itu disampaikan langsung oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Senin (28/1/2019).

Data yang dihimpun jatimnow.com, jumlah penderita DB mencapai 973 yang tersebar di beberapa rumah sakit.

973 pasien itu tersebar di empat rumah sakit, diantaranya rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Harjono ada 347 pasien, RSU Aisyah 260 pasien, RSU Muhammadiyah 116 pasien, RSU Darmayu 68 pasien, RSU Muslimat 182 pasien.

Tercatat wabah DB ini sudah merenggut 9 korban jiwa warga Ponorogo.

Baca juga:
Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes