Pixel Codejatimnow.com

Disebut Tiru Jokowi ke Tambak Lorok, Ini Respon Fadli Zon

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
Fadli Zon ditemui di depan Rutan Klas 1 Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, Rabu (20/2/2019) petang
Fadli Zon ditemui di depan Rutan Klas 1 Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, Rabu (20/2/2019) petang

jatimnow.com - Kunjungan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ke Tambak Lorok, Semarang pada Rabu (20/2/2019) siang, dianggap warganet sebagai tiruan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilakukan pada Senin (18/2/2019) lalu.

Kunjungan Incognito Fadli Zon menjadi ramai setelah dirinya mengunggah dua foto di akun Twitter pribadinya. Dalam foto itu, ia sedang berpose di banner Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang berada di depan kapal nelayan.

Kunjungan yang dilakukan oleh Fadli Zon itu dilakukan di siang hari. Sementara Presiden Jokowi melakukan kunjungannya pada tengah malam.

"Incognito ke Tambak Lorok, Semarang, siang ini. Memang bukan tengah malam. Ngobrol dengan nelayan," tulis Fadli Zon pada aku Twitternya.

Menanggapi hal itu, Fadli Zon mengatakan bahwa kunjungannya tersebut bukan meniru Presiden Jokowi. Kunjungan incognito (tidak terlihat) yang dilakukannya hanya kegiatan umum yang sering dilakukan oleh siapa saja.

"Incognito gak ada masalah. Saya bilang gampang untuk incognito. Namanya juga go show," jelas Fadli Zon ditemui di depan Rutan Klas 1 Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, Rabu (20/2/2019) petang.

Baca juga:
Fadli Zon dan Roy Suryo Sayangkan Candaan Risma soal Corona

Fadli Zon menerangkan bahwa kedatangannya sebenarnya tak terencana. Pada saat itu, ia memang tengah ada kegiatan di sekitar wilayah Tambak Lorok dan akhirnya memutuskan untuk mampir sembari bercengkrama dengan para nelayan.

"Tadi saya ada kegiatan di sana. Gak apa-apa kan sambil lihat Tambak Lorok. Saya mampir yang mana sih disebut Tambak Lorok. Terus berdialog dengan nelayan," ungkapnya.

Ia berdialog dengan para nelayan membahas tentang kehidupan saat di sana yang semakin sulit. Mereka kesulitan untuk mencari ikan, ikan yang didapatpun kualitasnya buruk.

Baca juga:
Cerita Gagalnya Fadli Zon Bertemu Mahasiswa Papua di Asrama Kalasan

"Mereka melaut malam sampai siang tapi yang didapat dua termos. Kita kan perlu tahu bagaimana kehidupan mereka. Tapi menurut mereka sangat sulit sekali," tutupnya.