jatimnow.com - Menjelang perayaan hari raya Nyepi yang jatuh pada Kamis 7 Maret 2019 mendatang, umat hindu di Dusun Karang Tengah, Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji melakukan persiapan dengan membuat ogoh-ogoh.
Ogoh-ogoh terdiri dari beberapa wujud makhluk jahat mulai naga yang dinamakan Bakasura hingga wujud berupa buto ijo dengan durasi pengerjaan yang bervariasi.
"Kalau Bakasura ini sudah dikerjakan 3 minggu itu paling lama itu. Kalau yang lainnya kurang dari itu, variasinya berbeda - beda," ujar Arif Budi (32) pembuat ogoh - ogoh.
Arif menceritakan, Bakasura ini merupakan jelmaan makhluk jahat yang menjadi musuh Dewa Krishna. Nantinya para ogoh-ogoh ini akan dibakar dalam proses upacara tawur agung yang diselenggarakan sehari menjelang perayaan hari raya Nyepi.
Selain merupakan terbesar, Bakasura menjadi sosok ogoh-ogoh yang dibuat dengan biaya termahal. Untuk satu ogoh-ogoh Bakasura dengan ukuran yang dibuatnya bisa menghabiskan biaya Rp 1,5 juta.
"Tergantung pengembangan dan modelnya paling murah harganya Rp 500 ke atas. Kalau Rp 1,5 juta ke atas sudah jadi sampai proses pengecatan," bebernya.
Arif sendiri kerap dimintai membuat ogoh-ogoh saat memasuki hari raya Nyepi bagi umat hindu.
"Kalau pas tidak sibuk ya dikerjakan. Kalau ada event-event saja biasanya kita membuatnya," tambahnya.
Kampung Dusun Karang Tengah, Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji menjadi salah satu kampung yang banyak dihuni umat Hindu. Mereka hidup berdampingan dengan warga desa lainnya yang beragama Islam.
Warga juga bahu - membahu dengan memasak hidangan yang akan disiapkan jelang upacara tawur agung.
"Yang di dapur biasanya kaum perempuan mereka bahu-membahu ya kadang ada yang Islam juga," tutupnya.
Baca juga:
Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
URL : https://jatimnow.com/baca-13057-menengok-bisnis-pembuatan-ogohogoh-jelang-perayaan-nyepi-di-malang