Pixel Codejatimnow.com

TKD Jatim Optimis Swing Voter Jatuhkan Pilihan ke Jokowi-KH Ma'ruf

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Ketua TKD Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin (kiri)
Ketua TKD Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin (kiri)

jatimnow.com - Menurut hasil survei Polmark Research Center menyebutkan, persaingan antar pasangan calon presiden dan wakil presiden lebih ketat daripada kebanyakan publikasi hasil survei lembaga-lembaga lain.

Hasil persaingan ketat yaitu pemilih mantap untuk pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf 31,5 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo- Sandi 20,5 suara.

Jika dijumlahkan hanya menghasilkan 52 persen saja yang sudah mantap dalam pilihannya terhadap kedua capres-cawapres tersebut. Sehingga, masih ada 48 persen yang belum mantap terhadap pilihannya atau swing voter.

Menanggapi hal itu Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin mengaku cukup tertantang dalam hasil survei yang dirilis Polmark Research Center itu. Ia berkeyakinan suara swing voter itu akan memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Ya ndak apa-apa katakanlah dibagi dua masih jauh, jangan khawatir. Orang-orang yang swing voter itu orang-orang yang pintar nunggu debat ketiga hingga kelima, kita yakin banyak yang lari ke pak Jokowi," kata Machfud Arifin di Kantor TKD Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jumat (8/2/2019).

Survey Polmark yang menunjukkan perbedaan tipis antara Jokowi dan Prabowo, menurut Ketua TKD Jatim akan semakin meningkatkan semangat tim untuk melakukan aksi turun ke bawah.

"Ya tidak apa-apa, itu lebih memacu kita terjun ke bawah untuk memberikan pemahaman tentang program-program Pak Jokowi," imbuhnya.

Ditegaskan Mantan Kapolda Jatim itu, jika musuh atau lawan paslon 01 Jokowi - Maruf Amin adalah berita bohong, kampanye negatif, maupun kampanye hitam, dan fitnah.

"Yang paling penting lawannya Pak Jokowi adalah hoax, semburan-semburan fitnah itu yang sangat kuat pada akhir-akhir ini, bukan lagi sekedar pada Pak Jokowi tetapi kepada KPU," lanjutnya.

Machfud menilai, jika KPU sudah diserang terus, itu menunjukkan delegitimasi kepada penyelenggara. Bahkan kata Machfud, pihak polisi pun difitnah.

"Fitnah semuanya. Jadi ini sungguh memprihatinkan kita. Ini menggambarkan kepanikan daripada pihak sebelah," tandas Machfud.

Baca juga:
Relawan Jokowi di Jatim Mulai Beralih ke Prabowo, Sadad: Publik Bebas Menafsirkan