Pixel Codejatimnow.com

Bertemu Ulama di Lumajang, Tim Jokowi: Semburan Fitnah Lawan Terberat

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Ketua TKD Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin saat bertemu para ulama di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jatiroto, Kabupaten Lumajang
Ketua TKD Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin saat bertemu para ulama di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jatiroto, Kabupaten Lumajang

jatimnow.com - Tim sukses (timses) atau Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk pasangan Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres), Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin bertemu sejumlah ulama (masyayikh) di Lumajang, Sabtu (9/3/2019).

Dalam kesempatan itu, Ketua TKD Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menyampaikan bahwa lawan terberat Capres Jokowi adalah semburan fitnah dan berita bohong atau hoaks.

Hal itu disampaikan di sela Deklarasi Aliansi Masyayikh se Lumajang untuk pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin, di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jatiroto, Kabupaten Lumajang.

"Yang paling berat lawannya Pak Jokowi adalah semburan-semburan fitnah. Semburan-semburan kebohongan. Pak Jokowi PKI lah. Pak Jokowi anti Islam lah. Pelajaran agama akan dihilangkan. Semburan-semburan fitnah ini lawan paling berat buat Pak Jokowi," ujar Machfud Arifin.

Ia menambahkan, menanggapai isu dan fitnah itu, Menteri Agama bahkan sudah memberikan statemen bahwa tidak mungkin pelajaran agama akan dihilangkan.

"Ini terus semburan berulang-ulang. Tidak hanya sekedar Pak Jokowi, tapi juga mendegradasi KPU. Polisi pun dihajar semua. Kita harus bisa mendewasakan masyarakat dalam berpolitik ini. Memberikan pemahaman kepada masyarakat," tuturnya.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini juga mengajak semua partai politik pengusung, para calon legislatif (caleg), para relawan untuk terus mensosialisasikan hasil kerja nyata Presiden Jokowi ke masyarakat.

"Saya selaku TKD Jatim turun ke bawah. Baik partai politik koalisi, relawan, caleg harus memberikan pemahaman kepada masyarakat. Karena masih banyak masyarakat yang percaya bahwa Pak Jokowi itu PKI. Pak Jokowi anti Islam. Harus diberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa itu tidak benar. Masak orang ketangkap narkoba, yang disalahin Jokowim," terangnya.

Machfud juga mengajak masyarakat untuk ikut mendukung tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres bergandengan dengan capres Jokowi.

Baca juga:
TKD Tak Rekom Emil Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Tapi...

"Kiai Ma'ruf orang tua kita sedang berjuang. Kita harus berdoa dan mendukungnya. InsyaAllah di Lumajang bisa menang," sambungnya.

Ditambahkan Machfud, pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, suara Jokowi mencapai 56 persen. Harapannya pada Pilpres 2019 ini, kemenangan bisa mencapai lebih dari 70 persen.

"Pilpres 2014 Pak Jokowi belum siapa-siapa, belum berbuat untuk nasional sudah mencapai kemenangan 56 persen. Artinya itu modal yang cukup baik," katanya.

"Dengan Pak Jokowi sudah berbuat untuk Jawa Timur, untuk Indonesia, orang sudah banyak kenal, diharapkan bisa mencapai kemenangan di Lumajang 70 persen. Saya yakin," tegasnya.

Baca juga:
Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran, Khofifah: Cukup Doakan Saja

Selain dihadiri para masyayikh, acara tersebut dihadiri Ketua DPD Hanura Jawa Timur, Kelana Aprilianto dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Sebelum menjabat bupati, Thoriqul adalah politisi PKB di DPRD Jatim.

Machfud mengatakan, kepala daerah juga boleh berkampanye dan tidak perlu cuti saat hari libur. Asalkan saat kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.

"Mudah-mudahan setelah saya datang di sini, bisa berubah di Lumajang ini. Lumajang nggak boleh kalah. Saya yakin bisa menang 70 persen lebih," harapnya.

"InsyaAllah Jawa Timur bisa memberikan kontribusi yang besar untuk kemenangan Pak Jokowi secara nasional," jelasnya.