Pixel Codejatimnow.com

Tanggapan Ahmad Dhani Atas Batalnya Konser 'Hadapi dengan Senyuman'

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Ahmad Dhani di PN Surabaya
Ahmad Dhani di PN Surabaya

jatimnow.com - Ahmad Dhani Prasetyo angkat bicara soal konser 'Hadapi dengan Senyuman' yang batal. Dhani mengatakan bahwa konser itu akan dijadwalkan ulang pada akhir bulan nanti.

"Mundur tanggal 30, dua atau tiga minggu ke depan," ujar Ahmad Dhani sebelum memasuki ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (12/3/2019).

Salah satu penyelenggara, Dul Wahid Asaadi menyebut bahwa dalam rapat itu, panitia akan menunda atau acara konser akan diadakan selama kurun waktu sepekan, atau dua pekan ke depan.

"Tidak jadi (Selasa besok), kami rencanakan ulang, kemungkinan tengah bulan ke depan," ujar Wahid.

Wahid menjelaskan, pertimbangan itu dilakukan untuk kematangan konsep dan isi yang ada di dalam acara konser sebagai pengganti konser yang batal. Karena jika panitia memaksakan untuk digelar besok dikhawatirkan akan terganjal perizinan.

"Kita tidak mau ambil risiko, karena perizinan harus mulai dari awal lagi, lebih baik kita tunda dulu," kata dia.

Baca juga:
Prabowo Menang, Kini Gerindra Godok Ahmad Dhani untuk Pilwali Surabaya 2024

Konser 'Hadapi dengan Senyuman' yang sedianya digelar di Grand City Suarabaya pada tanggal 10 Maret malam itu batal digelar. Polisi tidak mengizinkan karena izin keramaian belum dikantongi panitia.

Konser bertiket Rp 200 ribu itu rencananya juga dihadiri Cawapres Sandiaga Uno.

Akibat konser gagal itu, panitia harus mengembaikan uang tiket (refund) kepada calon penonton. Panitia mengaku tiket yang terjual hanya 231 lembar, jauh dibawah dari target yang dipatok 1500-2000 tiket.

Baca juga:
Konser (Kampanye) Ahmad Dhani di Bulak Banteng: Saya yang Paling Surabaya

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.