Pixel Codejatimnow.com

NU Ponorogo Sebut Ada Kejanggalan Pada Doktrin Kiamat

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Mita Kusuma
Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Fachtul Aziz.
Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Fachtul Aziz.

jatimnow.com - NU Ponorogo meminta pemerintah serta aparat terkait untuk mengusut tuntas ajaran atau doktrin Kiamat yang membuat 60 warga Ponorogo eksodus ke Malang.

Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Fachtul Aziz mengatakan, ajaran ini juga sempat mendapat informasi terkait eksodus 60 warga Ponorogo ke Malang.

"Ternyata sumbernya dari salah satu padepokan yang ada disitu (Padepokan Gunung Pengging)," kata Fachtul Aziz.

Ia menjelaskan, pemimpin padepokan tersebut berinisial KT diduga mengajak jamaah nya untuk hijrah ke Malang. Karena ada 7 Fatwa yang disampaikan.

"Ya tentang kiamat terjadi jika tidak pindah ke Malang, akan terjadi huru-hara, kemarau panjang, harus beli pedang, foto salah satu Gus di Malang," terangnya.

"Ada kejanggalan disini kalau dari saya. Harapan saya segera diusut lah. Agar tidak berkepanjangan," jelasnya.

Aziz menegaskan bahwa ajaran yang dianut warga Desa Watubonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo bukan ajaran NU.

"Saya tegaskan, yang di Watubonang bukan ajaran NU. Tidak dalam  NU ajaran dengan nama ajarannya Thoriqoh Akmaliyah Ash-Sholihiyah bukan ajaran NU, " pungkasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Ponorogo belum mengambil sikap terhadap Padepokan Gunung Pengging. Bupati Ipong mengaku masih menunggu keputusan dari MUI apakah menutup padepokan tersebut atau tidak.

"Kami masih menunggu. Karena penutupan seperti itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan," kata Ipong.

Menurutnya, jika nanti hasilnya padepokan yang diduga menyebar doktrin kiamat, tentu akan ditutup.  

"Kalau dari berwenang sudah mengatakan sesat tentu kami tutup" tegasnya.

Baca juga:
Video: Warga Terdoktrin Kiamat Nyoblos Pemilu di Ponorogo