Pixel Codejatimnow.com

Kiai yang Jasadnya Utuh Selama 31 Tahun Dikenal Tokoh NU di Blitar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : CF Glorian
Keluarga menunjukkan foto semasa hidup Kiai Muhammad Anwar Sudibyo
Keluarga menunjukkan foto semasa hidup Kiai Muhammad Anwar Sudibyo

jatimnow.com - Jasad Kiai Muhammad Anwar Sudibyo yang ditemukan masih utuh meski telah terkubur sejak tahun 1988 atau 30 tahun 6 bulan tercatat sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Blitar Raya.

Putra Kiai Muhammad Anwar Sudibyo, Muhammad Munib menyebut, awalnya Kiai Muhammad Anwar Sudibyo menjadi anggota Syuriah lalu menjabat sebagai Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Blitar Raya. Sang kiai juga dikenal sebagai mursyid Tarekat Al Mu'tabaroh Annahdliyah.

"Tahunnya saya tidak ingat. Tapi saat itu, PCNU Blitar Kota dan Kabupaten masih jadi satu," Ungkap Munib, Selasa (19/03/2019).

Baca juga:  

Kiai Anwar, lanjut Munib, sering mengaji dari satu desa ke desa lainnya. Sepulang mengaji, biasanya Kiai Anwar tiba di rumah pada malam hari. Sesampainya di rumah, ia langsung menunaikan ibadah salat malam.

Baca juga:
Viral, Pemotor Pukul Mobil Pakai Batu Gegara Terserempet di Malang

"Kadang saya juga heran, apa abah itu nggak capek. Habis perjalanan jauh langsung salat. Nggak istirahat blas (sama sekali)," kenang Munib.

Karena aktivitasnya mengaji ke tiap desa, membuat Kiai Anwar memiliki banyak santri. Para satri inilah yang juga mengusulkan pada keluarga untuk memindahkan Makam Kiai Anwar dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun/Desa Tambakan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar ke belakang Masjid Baitur Rouf dusun setempat.

Munib menambahkan, Kiai Anwar juga pernah tercatat menjadi anggota DPRD utusan NU. Karir politiknya diakhiri bergabung dengan Partai Golkar.

Baca juga:
Kondang Kusumaning Ayu Viral di Media Sosial, Ini Profilnya

"Jadi setelah partai islam zaman orde baru dilebur menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), abah kemudian masuk Partai Golkar," tutup Munib.

Kiai Muhammad Anwar Sudibyo lahir pada tanggal 14 Agustus 1914. Ia kemudian wafat dan dimakamkan pada tanggal 21 September 1988 pada usia 74 tahun.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.