Pixel Codejatimnow.com

Survei: Jokowi Menang Tebal di Jawa Timur

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Acara rilis hasil survei UMSurabaya
Acara rilis hasil survei UMSurabaya

jatimnow.com - Pasangan capres dan cawapres nomor 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin disebut memiliki kans tinggi di Jawa Timur pada Pilpres 2019 mendatang. Hal ini berdasar survei dari Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).

Elektabilitas Capres-Cawapres pada Pilpres 2019 di Jawa Timur.  Jokowi-Maruf unggul dengan 56,8 persen, disusul Prabowo-Sandiaga Uno sebanyak 38,3 persen, dan belum memilih 4,9 persen. Penentuan sikap politik masyarakat Jawa Timur sebesar 95,1 persen.

Direktur Eksekutif PUSAD UMSurabaya, Satria Unggul W.P. mengatakan, tidak terjadi perubahan signifikan untuk pilihan di Pilpres 2014 ke Pilpres 2019.

"Artinya di masing-masing Capres-Cawapres mempunyai modal pengalaman berkontestasi serta memiliki pendukung yang relatif kuat," kata Satria Unggul W.P. saat memaparkan hasil survei di UM Surabaya, Kamis (28/3/2019).

Migrasi suara dari Jokowi-Kalla ke Prabowo-Sandiaga Uno lebih besar sebanyak 20 persen daripada migrasi suara dari Prabowo-Hatta ke Jokowi-Maruf sebanyak 14,3 persen.

Dengan alasan pilihan elektoral lebih ditekankan pada pasangan Capres-Cawapres lebih didominasi oleh program yang ditawarkan, sosok merakyat, dan berpengalaman.

Baca juga:
Golkar Jatim Mantap Usung Airlangga Jadi Capres 2024

"Tiga faktor tertinggi perubahan suara terhadap capres-cawapres Waktu pilpres masih lama, Seruan kepala desa, dan program-program yang ditawarkan cukup besar," imbuhnya.

Selain itu, temuan PUSAD terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu relatif masih sangat tinggi, yakni sebesar 71 persen. Sementara tidak percaya sebanyak 13 persen, dan selebihnya ragu-ragu sebesar 11 persen, dan selebihnya tidak tahu serta ragu-ragu.

"Tiga faktor terbesar ketidakpercayaan terhadap penyelenggara pemilu, dugaan ketidak netralan penyelenggara, tindakan penggelembungan suara dan anggapan berafiliasi dengan partai," paparnya.

Baca juga:
Jokowi dan Prabowo Bertemu, Ini Tanggapan Gubernur Khofifah

Sebagai informasi, survey PUSAD UM Surabaya itu dilaksanakan mulai 5-20 Maret 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 1067 responden atau dengan tingkat toleransi (standart of error) 3 persen dan tingkat kesalahan (α) penelitian ini adalah 5 persen.

Teknik pengambilan sample memakai Multi-stage Random Sampling. Dimana, lokasi diambil di 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Kemudian, masing-masing Kabupaten/Kota diambil 4-5 Kecamatan untuk dijadikan sample penelitian secara proporsional.

Selain itu, dalam metode survei juga menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka untuk memperkuat paradigma survey PUSAD UMSurabaya.