Pixel Codejatimnow.com

Pengganti Konser 'Hadapi dengan Senyuman' Dipastikan Batal Digelar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
Persiapan Konser 'Hadapi dengan Senyuman' di Grand City Surabaya, Minggu (10/3/2019) lalu yang batal digelar karena panitia tidak kantongi izin
Persiapan Konser 'Hadapi dengan Senyuman' di Grand City Surabaya, Minggu (10/3/2019) lalu yang batal digelar karena panitia tidak kantongi izin

jatimnow.com - Setelah rencana konser pertama bertajuk 'Hadapi dengan Senyuman', Dewa 19 All Star batal akibat belum melengkapi perizinan dari kepolisian, pengganti konser solidaritas untuk Ahmad Dhani yang direncanakan bakal digelar lagi Sabtu (30/3/2019), dipastikan batal.

Batalnya konser itu karena panitia penyelenggara khawatir jika kepolisian tidak akan memberikan izin keramaian untuk acara tersebut karena mendekati waktu pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Kami sudah musyawarah. Jadi karena ini masih tahun politik, ada kekhawatiran izin tidak keluar. Makanya lebih banyak kami sepakat kalau konser tidak dilaksanakan untuk saat ini," ujar salah satu panitia penyelenggara, Wahid Asaadi usai mendatangi sidang lanjutan Ahmad Dhani di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (28/3/2019).

Wahid mengaku, pada konser pertama yang batal tersebut, panitia sudah mengurus izin tapi tidak mendapat rekomendasi. Untuk itu, agar tidak kembali mengecewakan penggemar Dewa 19 dan Ahmad Dhani, panitia memutuskan menunda lagi konser tersebut.

Baca juga: 

Ditambahkan Wahid, keputusan untuk membatalkan konser itu murni dari kesepakatan seluruh panitia. Tidak ada desakan dari pihak manapun yang memaksa agar konser dibatalkan.

Baca juga:
Konser 'Hadapi dengan Senyuman' Batal Digelar, Reklame Belum Dicopot

"Ini murni dari penyelenggara. Doakan saja. Jadi sesuatu itu pasti ada hikmah di dalamnya. InsyaAllah ada jalan yang terbaik dari Allah, jadi kami terima dengan lapang dada," lanjut dia.

Karena dibatalkan, panitia mengalami kerugian yang cukup besar. Karena penyelenggara sebelumnya telah menanggung biaya sewa gedung, sound system, dan masih banyak lagi.

"Kalau rugi ya banyak, itu resiko perjuangan. Itikad baik awalnya. Sudah ada pembagian tugas," pungkasnya.

Baca juga:
Konser di Grand City Batal, Tim Jokowi: Jangan Salahkan Polisi

Sebelumnya, Ketua Penyelenggara Konser pertama, Didik Darmadi menyebut jika kerugian yang dialaminya antara lain dari biaya sewa perlengkapan pertunjukan, yaitu sound system, lighting dan venue di Convention Hall Grand City Surabaya.

Saat itu Didik mengkalim membiayai konser sendirian. Tidak ada sponsor sehingga dia menderita kerugian Rp 400 juta.