Pixel Code jatimnow.com

Ini Kerakusan Pencuri di Ponorogo yang Didor

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Sejumlah barang bukti yang diamankan dari rumah pencuri di Ponorogo
Sejumlah barang bukti yang diamankan dari rumah pencuri di Ponorogo

jatimnow.com - Setelah memeriksa intensif Ulumatul Mario Jefry Irawan, polisi mendapati banyak fakta lain terkait pencurian yang dilakukan pemuda 19 tahun itu. Ternyata warga Desa Bangsalan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo tersebut merupakan pencuri yang rakus.

Kapolsek Sambit, AKP Darmana mengungkap, pencuri yang ditembak kakinya oleh timnya tersebut sudah beraksi sekitar satu tahun terakhir. Dari pengakuannya, Mario mencuri apa saja yang bisa diambil dan dibawanya kabur.

"Jadi, apa saja yang dilihatnya di rumah korban, semua dicuri. Tidak hanya laptop, sepeda motor, handphone, tapi sepatu yang harganya tidak sampai Rp 100 ribu pun dia curi," kata Darmana, Senin (1/4/2019).

Dan setelah berhasil mencuri, Mario tidak langsung menjual barang-barang yang dicurinya itu ke penadah, melainkan menyimpannya di dalam rumah.

Hal itu didapati ketika Tim Unit Reskrim Polsek Sambit mengeler Mario ke rumahnya untuk mendapatkan barang bukti pencurian. Dari penggeledahan di rumahnya, didapati 3 laptop, beberapa handphone berbagai merk, onderdil sepeda angin hingga sepatu.

Baca juga:  Berusaha Kabur, Pencuri di Ponorogo Didor

Baca juga:
Pasar Tanjung Jember Tidak Aman, Barang Dagangan Sering Hilang Misterius

"Termasuk ada beberapa rokok yang disimpan di lemari. Itu juga hasil membobol toko di sekitaran Kecamatan Sambit juga," beber Darmana.

Ia menjelaskan, pelaku juga mengaku sering membobol kotak amal, salah satunya yaitu kotak amal milik SMPN 2 Sambit.

"Semua uang dari hasilnya mencuri, dipakai berfoya-foya," tegas Darmana.

Baca juga:
Maling di Pacitan Nekad Beraksi Siang Hari, Bawa Kabur Uang Rp2,75 Juta

Mario mengaku pertama kali mencuri sejak dirinya di-dropout oleh sekolahnya. Ia juga mengaku belajar mencuri secara otodidak.

Mario ditangkap di dalam bus di Terminal Seloaji ketika hendak kabur ke Kota Surabaya. Dia diburu Unit Reskrim Polsek Sambit setelah menerima laporan sejumlah korban pencurian. Dia terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.