Pixel Code jatimnow.com

Pemilu 2019

Pemilih di Chicago Meningkat 300 Persen, di Los Angeles Mengular

Editor : Budi Sugiharto   Reporter : LKBN Antara
ilustrasi
ilustrasi

jatimnow.com - Kuliner Indonesia seperti cendol durian dan nastar disuguhkan kepada para WNI yang ikut mencoblos surat suara Pemilu 2019 di Chicago, Amerika Serikat.

Sebanyak 471 orang WNI mencoblos di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yang dibuka di Indonesian Cultural Center, Chicago pada Sabtu (13/4/2019).

Dengan tertib, mereka mengantre sejak pukul 08.00 pagi untuk memberikan suaranya, demikian keterangan tertulis KJRI Chicago, Senin (15/4/2019).

"Antreannya panjang, tetapi tidak terasa soalnya bisa ketemu teman-teman di sini. Tambah asyik, karena ada cendol durian dan nastar," ujar Ivan, mahasiswa Indonesia yang tinggal di Urbana yang ikut menyalurkan hak pilihnya di TPSLN Chicago.

Ivan dan teman-teman menempuh dua jam perjalanan dari Urbana untuk menuju Chicago. Ratusan WNI di Midwest juga menempuh perjalanan jauh untuk bisa menggunakan hak pilih mereka.

Bagi mereka, pemilu bukan saja pesta demokrasi tetapi merupakan kesempatan untuk bisa bertemu dan berkumpul dengan masyarakat Indonesia lainnya.

KJRI Chicago, Panwaslu Chicago, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Chicago bekerjasama untuk memastikan penyelenggaraan pemilu untuk masyarakat Indonesia di Midwest bisa berlangsung dengan baik, tertib dan transparan.

"Partisipasi pemilih Chicago tahun ini meningkat 300 persen dibandingkan yang datang ke TPS pada 2014. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia di Midwest, yang telah memberikan dukungan bagi terselenggaranya pemilu dengan lancar dan tertib hari ini," kata Ketua PPLN Chicago Martino Tangkar.

Selain diawasi oleh Panwaslu, pemilu di Chicago juga dihadiri saksi dari paslon 01, paslon 02, maupun partai politik.

Pada pukul 18.00 sore, pemilih terakhir memasukkan surat suaranya dan kotak suara pun resmi disegel.

Seluruh surat suara, termasuk yang diterima melalui pos, akan dihitung Rabu (17/4) mendatang. Penghitungan ini akan dilakukan di Indonesian Cultural Center, Chicago, sejak pukul 08.00 pagi.

Baca juga:
Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?

Coblosan di Los Angeles Hingga Dini Hari

Pemungutan suara bagi para warga negara Indonesia (WNI) di Los Angeles (LA) berakhir hingga Minggu, 14 April dini hari pukul 01.00 (waktu setempat).

Hal itu disampaikan oleh pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Antusiasme masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya meningkat signifikan dibanding Pemilu 2014 lalu. Antrean khusus untuk para WNI pemilih yang belum terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) itu, atau disebut dengan daftar pemilih khusus (DPK), mengular hingga luar kompleks Gedung KJRI Los Angeles.

Pelayanan pencoblosan khusus untuk DPK itu dilakukan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2018 dan Nomor 37 tahun 2018, sehingga baru dibuka pada satu jam terakhir atau mulai pukul 20.00 waktu setempat.

Baca juga:
Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo

Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Los Angeles, Metta Surya, menyampaikan total DPK yang dilayani di kedua TPS Los Angeles sebanyak 399 orang, meningkat empat kali lipat dibandingkan Pemilu 2014 lalu.

Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari jumlah DPT yang hadir (turn-out DPT), yakni pada kisaran 41 persen atau sebanyak 243 dari total DPT 602.

Untuk meramaikan pesta demokrasi lima tahunan tersebut, pihak KJRI Los Angeles menyediakan panggung hiburan, stan pakaian dan makanan, serta tempat bermain anak-anak.

PPLN Los Angeles menetapkan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPT LN) Pemilu 2019 sebanyak 12.984 pemilih, 12.382 orang di antaranya terdaftar dengan metode Pos.

Jumlah itu merupakan DPT terbesar di seluruh wilayah pemilihan Amerika Serikat. Di wilayah kerja KJRI Los Angeles - yang mencakup enam negara bagian di AS, meliputi Arizona, Utah, Nevada Selatan, California Selatan serta Daerah Kepulauan Pasifik - PPLN menggunakan dua metode pemilihan luar negeri, yakni Pos dan TPS.