Pixel Codejatimnow.com

Dua Caleg Perindo di Surabaya ini Gegeran

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Korban (tengah) menunjukkan bukti penganiayaan
Korban (tengah) menunjukkan bukti penganiayaan

jatimnow.com - Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Dapil 1 (Surabaya-Sidoarjo) melaporkan rekannya sesama Caleg Perindo dengan tuduhan penganiayaan.

Caleg dari Partai Perindo DPR RI Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo bernama Rudy Wibowo mengaku dianiaya oleh rekannya Peter Susilo. Penganiayaan ini didasari tudingan kecurangan di salah satu TPS.

Gegeran dua Caleg Perindo itu berlangsung pada Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 22.00 Wib di kediaman Peter, Perumahan Dian Istana, Wiyung Surabaya. Rudy saat itu diminta oleh Peter untuk datang ke rumahnya.

"Saya diundang ke rumahnya, kalau saya ndak datang, dia mau ke rumah saya. Saya akhirnya datang, karena saya takut terjadi apa-apa kalau dia ke rumah karena saya punya bayi masih 2 tahun. Awalnya saya tidak punya pikiran apa-apa," ungkap Rudy saat di Surabaya, Senin (29/4/2019).

Rudy melanjutkan, setibanya di rumah Peter ia dipaksa menandatangani surat penyataan bermaterai jika dirinya tak mencuri suara. Peter menuduh Rudy melakukan pencurian suara karena di TPS 5 Endrosono, Wonokusumo, Surabaya perolehan suara Rudy mencapai 110 suara.

Rudy menampik jika ia melakukan hal tersebut. Ia pun tak mau menandatanganinya. Ia juga mengaku tak mengetahui jika suaranya akan sebanyak itu.

Baca juga:
50 Caleg Lolos DPRD Kabupaten Probolinggo, Golkar Raih Kursi Terbanyak

"Saya disuruh tanda tangan pakai materai. Saya tidak mau, saya bilang, kalau kepengen melihat datang ke kecamatan, lihat C1-nya.
Tandatangan itu ndak masuk akal, fungsi dan tujuannya seperti apa. Dari situ beliaunya emosi," lanjut Rudy.

Karena emosi yang sudah terbendung Peter menganiaya Rudy. Ia menceritakan bahwa ia ditampar. Saat berdiri dan meminta penjelasan atas tamparannya itu, tiga oknum TNI memegangnya dan tidak bisa bergerak. Rudi pun dipukul bertubi-tubi.

"Dia tak terima, akhirnya saya dicekik. Saya berdiri lah, saya dipegangi tiga orang, tapi yang mukul peter itu. Pertama pakai tangan kosong, pukul dan nampar," imbuhnya.

Baca juga:
50 Calon Anggota DPRD Bojonegoro Terpilih Menunggu Penetapan MK

Rud pun tak sanggup melawan karena sudah dihajar secara bertubi-tubi oleh Peter hingga mengucurkan darah cukup banyak. Apalagi saat dipukuli, ia dipegangi oleh 3 rekan Peter.

"Saya pengennya melawan, atau menangkis lah paling tidak. Tapi saya ndak bisa karena ada tiga oknum TNI yang memegangi," beber Rudi sembari menunjukkan foto bukti ia terluka disertai baju penuh dara dan anggota tubuh yang memar.

Rudi melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polrestabes Surabaya dengan nomor STTLP/B/395/IV/RES.1.6./2019/SPKT/JATIM/RESTABES SBY.