Pixel Codejatimnow.com

Diduga Kelelahan, Petugas Pemilu di Surabaya ini Operasi Ambeien

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Waskito, Ketua KPPS TPS 37 Tambaksari, Surabaya menjalani perawatan di RSAL dr Ramelan
Waskito, Ketua KPPS TPS 37 Tambaksari, Surabaya menjalani perawatan di RSAL dr Ramelan

jatimnow.com - Meski Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 serentak sudah dua pekan berlalu, tapi kabar petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang jatuh sakit masih saja ada.

Ketua KPPS di TPS 37 Tambaksari, Surabaya menjalani operasi ambeien gara-gara terlalu lama duduk saat penghitungan suara.

Waskito, dirawat dan menjalani operasi di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan, Surabaya. Ia dirawat beberapa hari lalu dan menjalani operasi pada Kamis (2/5/2019).

Sebelum coblosan, ia mengaku sudah tidak enak badan dan tidak bisa tidur. Ditambah pada coblosan 17 April, ternyata tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi sekkitar 85 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) 250-an.

"Dalam sehari itu saat penghitungan suara, saya yang teriak sah atau tidak sah lima kotak (Pilpres, Pileg, DPD), sendirian. Saya pulang jam 12 malam setelah semuanya rampung," kata Waskito kepada jatimnow.com, Jumat (3/5/2019).

"Bisa jadi kelelahan," tambahnya.

Baca juga:
Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?

Waskito yang juga Ketua RT 07 RW 06 di Kelurahan Tambaksari Selatan itu, saat ini terbaring di rumah sakit. Para tetangganya silih berganti menjenguknya.

"Mohon doanya ya," ujar Waskito.

Meski kelelahan, Waskito merasa bangga bisa memberikan tenaga dan fikirannya untuk pemilu di Indonesia yang pertama kali digelar serentak.

Baca juga:
Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo

"Saya bangga dan senang kok. Tiap pemilu dan pilkada saya jadi petugas KPPS," terangnya.

Hingga 1 Mei 2019 pukul 19.00 Wib, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat ada 380 Petugas Pemilu yang meninggal dunia dan 3.192 petugas yang sakit se Indonesia, dengan penyebab beragam, mulai dari sakit, kelelahan dan kecelakaan.

Dalam sejarah pemilu di Indonesia, pemilu tahun ini menjadi pesta demokrasi yang paling banyak memakan korban. Pemilu yang dilakukan serentak dengan proses persiapan dan penghitungan suara yang cukup panjang, membuat mereka kelelahan hingga mempengaruhi kesehatannya.