Pixel Codejatimnow.com

Pria di Surabaya ini Minta Maaf kepada FPI, Ada Apa?

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
I Nengah Wartawan (tiga dari kiri) meminta maaf di depan anggota FPI di Mapolrestabes Surabaya
I Nengah Wartawan (tiga dari kiri) meminta maaf di depan anggota FPI di Mapolrestabes Surabaya

jatimnow.com - Seorang pria bernama I Nengah Wartawan (40) meminta maaf di depan sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI). Permintaan maaf itu dilakukan I Nengah di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (4/5/2019). Apa sebabnya?

Ia terlihat menyesal telah melakukan perbuatannya hingga menyebabkan warga emosi atas apa yang dilakukannya.

I Nengah meminta maaf setelah berkomentar di Grup WhatsApp (WA) warga Perumahan Royal Regency Surabaya dengan menyebut Habib Rizieq Shihab bukan dari cucu Rasulullah Muhammad.

Kejadian ini bermula saat I Nengah mengomentari obrolan grup WA tersebut beberapa waktu lalu. Saat itu, obrolan di grup yang berisi warga perumahan sedang membahas tentang Habib Rizieq hingga pengerahan people power. Lalu, I Nengah membalas dengan menyebut "HRS bukan cucu Nabi dia CUCU NYA ANJING.

"Saya I Nengah Wartawan telah melakukan ujaran kebencian dengan memberikan statement atas komen di WhatsApp dengan mendiskriminasikan pimpinan FPI yang bernama Habib Rizieq Shihab bukan dari cucu Rasulullah, sehingga menyulut emosi seluruh warga yang tinggal di Royal Regency dan pihak terkait warga ormas FPI dan warga muslim lainnya," katanya.

Selain meminta maaf, I Nengah juga berjanji tidak akan mengulangi lagi serta menerima apa tindakan yang diberikan kepadanya secara hukum.

Baca juga:
Ratusan Massa FPI Datangi DPRD Pamekasan Tolak LGBT

"Maka dengan ini saya menyatakan untuk memohon maaf atas ujaran kebencian ini dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi dan dengan ini saya menerima tindakan yang akan diberikan kepada saya secara hukum. Saya minta maaf kepada Ormas FPI dan saya tidak akan melakukan hal-hal seperti ini lagi," lanjut I Nengah.

Sementara itu, salah satu Tokoh Agama Perumahan Royal Regency, Muhammad Bin Abu Bakar Assegaf menyampaikan kepada semua masyarakat terutama warga yang ada di Royal Regency untuk bisa menjaga lisan sampai menyakiti orang lain.

"Dan juga sebagai pelajaran kepada yang lainnya, harus pandai menjaga lisannya jangan sampai mudah menyakiti orang lain. Karena apapun, lisan yang dikeluarkan dan menyakitkan orang lain itu pasti akan ada risiko di belakangnya," tuturnya.

Baca juga:
Bebas Bersyarat, HRS Langsung Pulang ke Petamburan

Ia mewakili warga Royal Regency telah memaafkan perbuatan I Nengah. Namun pihaknya bersama ormas FPI akan tetap memproses perbuatan I Nengah secara hukum.

"Mengingat apa yang telah diperbuat oleh Bapak I Nengah, maka kami memasrahkan kepada FPI dan diproses secara hukum. Kami sebagai warga muslim memaafkan apa yang dilakukan oleh Bapak I Nengah secara lapang dada tidak ada sedikitpun dendam. Jangan sampai, kami harapkan kepada yang lainnya untuk tidak terulang hal sedemikian ini," pungkasnya.