jatimnow.com - Kepala Kantor Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Pasuruan menyebut bahwa fenomena hujan meteor Eta Aquarids bisa dilihat dari langit di Indonesia. Fenomena Eta Aquarids terjadi di penjuru bumi belahan selatan.
"Kalau fenomenanya memang valid. Di beberapa daerah juga ada yg melihat. Tapi cuma sebentar," kata Kepala LAPAN Pasuruan, Dian Yudha Risdianto.
Ia meneruskan, Meteor Eta Aquarids merupakan meteor dari Rasi Bintang Aquarius. Sedangkan Eta adalah nama bintang yang paling cerah di rasi bintang tersebut.
"Sebenarnya, Meteor Eta Aquarids sudah tampak mulai, dari tanggal 29 April hingga 28 mei 2019. Puncaknya adalah 6-7 Mei 2019 sekarang ini," katanya.
Dian menuturkan, fenomena ini mengingatkan tentang pentingnya pendidikan seputar antariksa, khususnya astronomi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca juga:
Video Meteor Jatuh di Probolinggo Viral, Polisi: Hoaks
"Dengan jumlah komunitas astronomi terbesar di Indonesia, diharapkan terwujudnya planetarium Jawa Timur, untuk memperluas penyebaran pendidikan antariksa khususnya astronomi," pungkasnya.
Sementara itu, Dian memastikan video yang beredar dan sempat menghebohkan tidak di Indonesia melainkan di Boenos Aires, Argentina, seusai yang diupload oleh akun Instagram @skytravelcr, tertanggal posting 22 April 2019.
Baca juga:
Kilas Berita Hot: Tertabrak Kereta Api hingga Pesawat Sukhoi Terbakar
"Setelah kami cek ulang, ternyata video itu bukan dari Probolinggo. Tapi dari luar negri," jelas Dian.
Meskipun begitu, Dian memastikan jika fenomena hujan meteor Eta Aquarids memang terjadi di bumi belahan selatan, termasuk bisa dilihat dari langit di Indonesia.
URL : https://jatimnow.com/baca-15657-lapan-beberkan-fakta-baru-fenomena-meteor-jatuh-di-probolinggo