Pixel Code jatimnow.com

Tokoh Agama dan Masyarakat Gresik Bersatu Tolak People Power

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Tokoh agama dan masyarakat tolak people power
Tokoh agama dan masyarakat tolak people power

jatimnow.com - Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Gresik bersatu dan sepakat menolak seruan gerakan people power di akhir tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Seruan people power yang merupakan seruan menggerakkan massa tersebut, diklaim sebagai upaya mengecam dugaan kecurangan selama Pemilu 2019.

Menanggapi hal itu, sejumlah tokoh agama seperti Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq, Ketua NU Gresik KH Moh. Chusnan Ali, Ketua LDII Kabupaten Gresik KH Abdul Muis dan Ketua Forum Keberagaman Kabupaten Gresik Joko Pratomo sepakat menjaga perdamaian dan persatuan umat pascapemilu 2019 di wilayah Gresik.

KH Mansoer Shodiq berharap kepada seluruh pendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk menunggu dan menerima hasil yang diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jangan melakukan gerakan-gerakan yang mengganggu kondusifitas, mengintimidasi atau melakukan aksi-aksi yang dilakukan untuk membangun opini yang boleh jadi tidak berdasarkan fakta dan menyesatkan publik," ungkap KH Mansoer Shodiq, Senin (13/5/2019).

Sementara, KH. Moh. Chusnan Ali menyatakan, perbedaan pilihan adalah hal biasa dalam demokrasi.

Baca juga:
Video: Aksi Damai Pemuda Lintas Agama di Probolinggo

"Jika salah satu pihak merasa keberatan terhadap hasil penghitungan, ada mekanisme yang dapat ditempuh. Yakni gugatan melalui Mahkamah Konstitusi (MK)," lanjutnya.

Sedangkan KH. Abdul Muis meminta seluruh masyarakat Gresik untuk tidak ikut dalam gerakan people power.

"Demi terjaganya kondusifitas wilayah, agar tetap aman dan kondusif," imbaunya.

Baca juga:
Pemuda Lintas Agama di Probolinggo Tuntut Pengusutan Aksi 22 Mei

Di sisi lain, Joko Pratomo juga mengharapkan agar masyarakat harus bersatu menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathoniyah usai Pemilu 2019 ini.
"Siapa pun pemimpinnya, kita harus mendukung, semoga dapat membawa bangsa ini lebih maju," pungkas Joko.

Para tokoh agama ini pun sepakat menolak seruan people power yang saat ini gencar dihembuskan melalui media sosial.