jatimnow.com - Sugeng, terduga pelaku mutilasi perempuan di Pasar Besar Kota Malang, dikenal sebagai pribadi pendiam. Meski begitu, ia sering membuat ulah di lingkungan sekitar tempat tinggalnya dahulu, yaitu Jodipan Wetan Gang 3 RT 2 RW 6.
Ketua RW 6 Jodipan Wetan, Mochammad Lutfi menyebut Sugeng sejak kecil tinggi di Jodipan Wetan. Namun beberapa warga mengaku tidak mengenal dekat lantaran Sugeng memiliki pribadi yang pendiam.
"Pendiam sehari-hari, jarang berinteraksi dengan warga, keluarganya juga tertutup. Tapi sering membuat ulah, sehingga oleh warga diusir. Sudah 8 tahun lalu pindah," ujar Lutfi ditemui di rumahnya, Kamis (16/5/2019).
Lutfi ingat betul ada beberapa catatan buruk ulah Sugeng. Diawali dengan menggunting lidah pacarnya saat berada di kediaman kecilnya, dilanjutkan dengan memukul ayah kandungnya dengan palu.
Kemudian, pria bernama lengkap Sugeng Santoso itu juga pernah membakar kasur tetangga sekitar 10 tahun yang lalu. Beruntung, rumah tetangganya itu tidak habis terbakar.
"Membakar kasur tetangga sebelah rumah. Untung bisa dipadamkan dan tidak ada yang tidur," bebernya.
Tulisan tangan Sugeng di Jodipan Wetan
Tak hanya itu, Sugeng disebut Lutfi sering mencoret-coret tembok dengan pensil atau bolpoin.
Baca juga:
Rekonstruksi Mutilasi di Sawojajar Malang, Tersangka Jalani 21 Adegan
"Sering coret-coret dengan tulisan yang hampir sama dengan yang ditemukan di lokasi mutilasi kemarin itu," tukasnya.
Salah satu tulisan tangan Sugeng berada di sebuah tembok rumah, yaitu:
'Ribuan taun hidupku jadi tak berarti. Dendamku Sugeng Santoso. Tak sanak famili selalu sendirian ribuan taun. Ruwet setiap hati dari perbuatanmu. Slalu ruwet Dendam sang arwah Sugengangga. Melalui para utusan Allah SWT besok kalau aku mati pembalasannya lebih kejam'.
'PUSKESMAS KENDALKEREP, KEREP ADA DI JODIPAN GANG 3 D, DISPONSORI OLEH BOSNYA SUYITNO+SUJITO'.
Baca juga:
Rekontruksi Mutilasi Istri di Kota Malang, Pelaku Peragakan 7 Adegan Ini
Sementara itu, Aji Mustakim, tetangga Sugeng juga menyebut bahwa keseharian, Sugeng memang pendiam, namun mudah marah dan terkesan sombong.
"Memang orangnya pendiam tapi cukup arogan, terlihat sombong, kesehariannya tertutup sama seperti keluarganya. Tapi orangnya kreatif, pintar bikin tulisan, ukiran dan pigura," terangnya.
Selain itu, Aji juga mengatakan bahwa Sugeng seringkali membuang makanan ke rumah tetangganya yang berada tepat di samping rumahmnya.
"Sering buang kotoran sisa makanan, kalau tidak enak dibuang ke tetangga. Puncaknya, membakar kasur tetangga itu. Jadi sama dia (Sugeng) dihalangi yang mau memadamkan api. Dia bawa kursi mengancam akan memukul yang memadamkan api itu. Saya bersama Cak Kaslan yang merebut kursi dan memadamkan api itu," tururnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-16042-menguak-jejak-sugeng-terduga-pelaku-mutilasi-di-malang