Pixel Codejatimnow.com

Dimulai dari Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Ajak Berantas Narkoba

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : LKBN Antara
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat sidak ujian SMA di Surabaya beberapa waktu lalu
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat sidak ujian SMA di Surabaya beberapa waktu lalu

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak sejumlah pihak memberantas peredaran narkoba di Jatim. Langkah itu akan dimulai dengan bertemu kepolisian dan pemerintahan di Kota Surabaya.

"Kami segera bertemu Kapolrestabes Surabaya dan berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya untuk mencegah maraknya narkoba," ujar Gubernur Khofifah kepada wartawan di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (10/6/2019).

Menurut Gubernur Khofifah, korban penyalahgunaan narkoba maupun AIDS dan HIV di Jatim harus diselamatkan secara transendental atau menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian.

"Ada sesuatu yang kami harapkan secara transendental dan mohon kepada Allah SWT, mudah-mudahan anak-anak bangsa, anak-anak Jatim dijauhkan dari korban penyalahgunaan narkoba," jelasnya.

Gubernur Khofifah menambahkan, bukan suatu hal sederhana meski telah berseiring mencoba mencegah maraknya narkoba bersama polisi yang telah bergerak bersama konselor, relawan dan pihak lainnya.

Masyarakat Jatim, kata dia, harus bersih dan bebas dari korban penyalahgunaan narkoba karena kasusnya sangat kompleks sehingga perlu dilakukan penanganan dari hulu ke hilir.

Baca juga:
Tanggapan Pj Gubernur Adhy soal Kritik DPRD Jatim tentang LKPJ 2023

Ia juga menyoroti peredaran pil zenith yang marak dijual di Kota Surabaya dengan harga murah, yaitu Rp 2 ribu.

Karena itulah, mantan menteri sosial ini sudah memiliki rencana turun langsung bersama Kapolrestabes Surabaya (Kombes Pol Sandi Nugroho) untuk bersama-sama melakukan langkah pemberantasan narkoba.

Tujuannya, lanjut Gubernur Khofifah, agar ke depan generasi muda di Jatim tidak semakin terjebak dalam kandungan zat adiktif narkoba yang disebabkan beberapa faktor.

Baca juga:
Angka Perkawinan Anak di Jatim Turun Signifikan

"Para korban penyalahgunaan narkoba antara lain karena frustrasi, diputus pacar, tidak dapat kerja dan lain-lain. Mereka berpikiran menggunakan zat aditif sebagai solusi, padahal semakin menambah masalah," kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini .

Sementara, Pemprov Jatim telah memiliki program pendidikan Gratis Berkualitas (TisTas).

"Tapi penguatan sumber daya manusia dan pembangunan manusia itu akan mereduksi jika dampak dari efek narkoba tidak kita halau," tuturnya.