jatimnow.com - Pendekar dari Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) Kota Madiun menyerukan perdamaian pascaputusan Mahkamah Konsistusi (MK) terkait sengketa pilres 2019. Hal itu disampaikan Ketua Umum Pusat PSHT di Kota Madiun, Moerdjoko.
"Kami menyerukan perdamaian setelah hasil sengketa Pilpres 2019 keluar. Seruan perdamaian ini berlaku untuk semuanya, baik pendukung capres 01 dan 02," kata Moerdjoko, Kamis (13/6/2019).
Menurutnya momentum Idul Fitri 2019 sebaiknya untuk menjalin silaturahmi. Bukan malah sebaliknya, menjadikan momentum lebaran ini sebagai pemecah belah bangsa Indonesia.
"Jangan malah menjadikan bulan kemenangan untuk memecah belah. Mari maaf-maafan dan bersatu kembali seperti sedia kala," tegasnya.
Ia juga berterimakasih kepada TNI dan Polri yang telah mengawal jalannya pesta demokrasi. Mulai dari sebelum pemilu, saat pemilu sampai pasca pemilu.
Baca juga:
KA BIAS Madiun-Bandara Adi Soemarmo Catat 1.400 Penumpang Selama Uji Coba
"Semuanya rasa saya sudah berjalan dengan baik. Ini berkat TNI dan Polri mengawal tanpa memihak satu pun," tegasnya.
Ia berpesan, setelah keputusan MK nanti jangan menjadikan kerusuhan seperti 22 Mei 2019 lalu. Pesan tersebut dirinya sampaikan buat semua kalangan masyarakat.
"Harus damai demi kepentingan bersama. Untuk Indonesia yang berdaulat dan lebih maju," kata pendekar asal Kota Gadis ini.
Baca juga:
KAI Daop 7 Madiun Uji Coba Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo, Cek Harganya
Terakhir, ia menyampaikan, warga juga harus menghormati apapun keputusan MK perihal sengketa Pilpres 2019. Pendekar di bumi kaki Gunung Lawu itu juga menghimbau tidak mudah menyebarkan berita hoaks yang tidak jelas sumbernya kepada siapa pun.
"Marilah kita pakai akal sehat agar tidak mudah menyebarkan berita hoaks. Hendaknya tabbayun dan mencari sumbernya lebih dahulu," pesannya.