Pixel Code jatimnow.com

Guru SMA di Probolinggo yang Ditemukan Tewas Dimakamkan

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Hafiluddin Ahmad
Korban dimakamkan di pemakaman umum di Probolinggo
Korban dimakamkan di pemakaman umum di Probolinggo

jatimnow.com - Endang Sukeni (59), guru SMA 1 Leces Probolinggo yang ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya telah dimakamkan di pemakaman umum, Selasa (18/6/2019) pukul 07.00 Wib.

Sugeng, Ketua RW 1 Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo mengatakan korban dikenal dengan sosok seorang yang baik. Dia tinggal dengan dua anak dan dua menantunya serta 1 cucunya.

"Beliau yang mengajar di SMAN 1 Leces dikenal baik di lingkungan rumah," katanya.

Baca juga:  

 

Korban juga dikenal aktif di dalam kegiatan di lingkungan rumah. Ia berharap agar amal ibadah korban diterima dan diampuni semua kesalahannya.

"Untuk keluarga yang ditinggal semoga diberikan ketabahan menghadapi," ungkapnya.

Baca juga:
Gus Fawait Siapkan Program Bupati Mendengar Guru, Peduli Pendidik di Jember

Kepala Sekolah SMAN 1 Leces Kabupaten Probolinggo, Supriyadi (50) mengatakan korban merupakan seorang Guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolahnya.
 
Menurutnya, Endang merupakan guru yang rajin dan dikenal dekat dengan siswa-siswi disekolah SMAN 1 Leces. "Beliau orang yang baik dan periang saat bertemu dengan guru-guru dan siswa," katanya.
 
Ia melanjutkan, korban pada Juli bulan depan akan purna tugas.  Dengan kepergian korban, pihak sekolah merasa kehilangan dengan kepribadiannya.
 
"Jika memang ada kejanggalan dengan atas meninggalnya korban. Semoga bisa segera terungkap," harapnya.
 

Sebelumnya, korban yang merupakan warga Jalan Anggur RT 01 RW 01 Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ditemukan meninggal di dalam kamar rumah dengan wajah membiru, hidung berdarah dan lidah menjulur.

Korban ditemukan oleh Tomi Ramadhani (25), seorang teman puteranya yang datang ke rumahnya sekitar pukul 10.30 Wib.

Korban sendiri telah dibawa ke kamar mayat RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo untuk dilakukan otopsi. Polisi menduga korban tewas karena dianiaya. Polisi juga menemukan fakta jika tas milik Endang Sukeni yang berisi uang, ATM dan handphone diketahui juga hilang.

Baca juga:
1,6 Juta Guru Belum Tersertifikasi, Komisi X DPR RI Beri Perhatian Serius