jatimnow.com - Meski masih sibuk mendampingi sederet prosesi pernikahan anak pertamanya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku terus memantau perkembangan kesehatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang saat ini dirawat di RSU dr Seotomo.
"Saya terus update kesehatan beliau," kata Gubernur Khofifah kepada wartawan setelah prosesi siraman putri sulungnya, Patimasang Mannagalli Parawansa, di kediaman pribadinya di Surabaya, Kamis (28/6/2019).
Dari laporan yang diterimanya sementara, saat ini memang Wali Kota Risma tidak bisa banyak dijenguk. Namun dirinya berjanji terus memantau perkembangan kesehatan wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu selama dirawat di rumah sakit.
"Saya akan update terus. Karena sudah di RSU dr Soetomo, maka saya akan terus meminta direktur utamanya, dr Joni Wahyuhadi untuk mengabari," jelasnya.
Mantan menteri sosial itu menambahkan bahwa saat Wali Kota Risma akan dipindah ke RSU dr Soetomo, ia sedang bersama Direktur Utama RSUD dr Soetomo.
"Saya langsung menyampaikan ke dr Joni agar memberikan perawatan dan layanan terbaik untuk Bu Risma," ungkap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Baca juga:
Cawagub Jatim Emil Dardak Gagal Amankan Suara di Tempat Mencoblos
Sementara, Dirut RSUD Soetomo dr Joni Wahyuhadi melanjutkan, manajemen rumah sakit berupaya memberikan pelayanan maksimal dan segala sumber daya diupayakan untuk pemulihan wali kota.
"Kami para dokter hanya bisa memberikan masukan soal kondisi. Kondisi Bu Risma saat ini lebih baik dan berdoa semoga bisa menjadi lebih baik terus serta tidak terlalu lama di ICU," tuturnya.
Tim dokter menyatakan kondisi kesehatan Wali Kota Risma berangsur membaik, tapi masih harus dirawat intensif karena penyakit maag dan asma di ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU dr Soetomo.
Baca juga:
5 Tahun Perjalanan Pemprov Jatim Gelontor Rp71 Triliun untuk Program TisTas
"Semua kondisinya stabil dan kami mempertahankan kondisinya," kata Kepala Rawat Intensif dan Reanimasi ICU GBPT RSUD dr. Soetomo, dr Hardiono saat menggelar jumpa pers.
Menurutnya, kondisi stabil tersebut bisa dilihat trennya membaik atau dapat dilihat dari pernafasan atau ibaratnya waktu awal pasien diberikan oksigen 100 persen, tapi sekarang diberikan 60 persen.