Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah Minta Wali Kota dan Bupati Siaga Atasi Kekeringan

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Jajeli Rois
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera mendistribusikan air bersih untuk mengatasi kekeringan selama musim kemarau.

Untuk itu, pihaknya telah mengkoordinasikan dengan beberapa OPD untuk penyaluran air bersih maupun untuk mengatasi kekeringan secara keseluruhan.

"Saya telah meminta kepada OPD khususnya BPBD untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat. Apalagi, curah hujan di hampir seluruh wilayah Jatim sudah sangat jarang," ujar Gubernur Khofifah saat dikonfirmasi di Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110, Surabaya, Selasa(2/7/2019) malam.

Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah bergerak cepat dengan mendistribusikan air bersih pada 24 daerah yang terdampak kekeringan. Daerah terdampak kekeringan tersebut diantaranya yakni Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Gresik, Tuban dan Pasuruan.

Ditambahkan, jika dipetakan kecamatan dan desa terdampak kekeringan sesuai Bakorwil, di Madiun ada 42 kecamatan dan 138 desa yang terimbas. Bakorwil Bojonegoro ada 51 kecamatan dan 164 desa. Sedangan di Bakorwil Malang ada 19 kecamatan dan 47 desa. Selanjutnya Bakorwil Pamekasan ada 40 kecamatan dan 56 desa. Kemudian Bakorwil Jember ada 28 kecamatan dan 61 desa.

Baca juga:
Truk Tangki BPBD Ponorogo Rusak jadi Kendala Dropping Air Bersih, Waduh...

"Proses pendistribusian air bersih ini telah dilakukan sejak awal Juni lalu sesuai pemetaan daerah rawan kekeringan. Selain itu, BPBD juga telah mendistribusikan 820 unit tandon, 1000 lembar terpal dan 3000 unit jerigen melalui BPBD kabupaten, jelas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Lebih lanjut disampaikan, orang nomor satu di Jatim ini juga meminta komitmen dari semua OPD untuk melakukan persiapan dan antisipasi musim kemarau. Hal ini penting dilakukan untuk memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat.

"Banyak OPD yang terlibat, misalnya Dinas Pertanian, Dinas PU dan SDA, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dilibatkan untuk mengatasi kekeringan," tukas Gubernur Khofifah.

Baca juga:
Datangi Pamekasan, Prabowo Resmikan 12 Titik Air

Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan strategi untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah Jatim dengan menggandeng pemerintah kabupaten dan kota. Hal ini penting dilakukan untuk mempercepat penangangan kekeringan yang sudah terjadi ataupun memetakan daerah dan desa yang rawan bencana kekeringan.

"Saya minta bupati dan wali kota agar siap siaga pada musim kemarau ini. Apalagi, berdasarkan informasi dari BMKG bulan Juni ini sudah masuk musim kemarau dan puncaknya pada Agustus mendatang," jelasnya.