Pixel Codejatimnow.com

Harga Cabe Rawit di Blitar Tembus Rp 50 Ribu/Kilogram

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Salah satu pedagang cabai di Blitar
Salah satu pedagang cabai di Blitar

jatimnow.com - Harga cabai di Blitar terus mengalami kenaikan. Satu kilo cabai rawit tembus hingga Rp 50 ribu.

Pantauan pedagang pasar Legi Kota Blitar, harga cabai rawit naik secara berkala lima ribu rupiah per harinya.

"Seminggu terakhir ini harga naik terus tiap hari . Rata-rata lima ribu rupiah sehari. Kemarin itu 48 ribu rupiah, sekarang sudah 50 ribu rupiah," kata salah satu pedagang cabai, Mahmud, Kamis (04/07/2019).

Lonjakan harga cabai merah ini berdampak pada penurunan penjualan. Mahmud yang biasanya mam menjual hingga 50 kg perhari, kini hanya mampu menjual maksimal 20 kilogram.

Kenaikan harga cabai rawit ini diprediksi akan terus meningkat seiring berjalannya musim kemarau. Menurut Mahmud, tingginya harga cabai rawit ditengarai akibat stok yang menipis karena pohon cabai milik petani mati.

"Musim kemarau ini kan pohonnya nggak dapat air. Airnya berkurang sehingga pohon mati. Jadi nggak ada barang," ungkap Mahmud.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Dorong Sekolah-sekolah Tanam Cabai untuk Tekan Inflasi

Selain cabai rawit, cabai keriting juga mengalami kenaikan harga. Dari yang sebelumnya 45 ribu rupiah per kilogram minggu lalu, kini berubah menjadi Rp 52 ribu per kilogram.

Hal yang sama juga terjadi pada cabai merah besar. Namun kenaikan tak begitu pesat. Pada minggu lalu, harga cabai merah dilaporkan Rp 50 ribu rupiah, sementara saat ini naik dua ribu rupiah.

"Kalau naik (harga) kayaknya pasti. Kalau turun kok sulit," imbuh Mahmud.

Baca juga:
Petani Cabai di Ponorogo Merugi Meski Harga Tinggi, Terancam Gagal Panen karena Cuaca dan Jamur

Titin, salah seorang pengecer cabai asal Sanankulon mengatakan jika biasanya perhari bisa menjual hingga satu kilogram. Namun harga yang melonjak membuatnya mampu menjual setengah kilogram per hari.

"Satu ons harga enam ribu rupiah. Sekarang kulakan juga nggak bisa banyak," jelaasnya.