Pixel Code jatimnow.com

Asia Tenggara

Perkuat Posisi di Asia Tenggara, RedDoorz Galang Dana 45 Juta US Dolar

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Budi Sugiharto
RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel
RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel

jatimnow.com - RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel mengumumkan kesuksesannya dalam menggalang dana di putaran Seri B sebesar 45 juta US Dolar.

RedDoorz beroperasi di lebih dari 80 kota di empat negara di Asia Tenggara, yaitu Singapura, Indonesia, Filipina, dan Vietnam dan mengoperasikan lebih dari 1.200 hotel budget dan properti.

Pada putaran ini, turut mendukung investor baru RedDoorz, yaitu MNC Group (perusahaan media terkemuka di Indonesia).

Babak baru pendanaan dipimpin oleh perusahaan pemodal dari Cina, Qiming Venture Partners bersama Jungle Ventures dan jaringan rekanan terbatasnya.

Selain mencakup investor baru, putaran ini juga mencakup dukungan dari investor-investor tetap RedDoorz, yaitu Susquehanna International Group, Hendale Capital, International Finance Corporation, dan lainnya.

RedDoorz berencana mengalokasikan investasi ini pada strategi pertumbuhan secara agresif dan lebih meningkatkan kepemimpinannya di segmen perhotelan.

Amit Saberwal, founder dan CEO dari RedDoorz, mengatakan pihaknya mengalami pertumbuhan yang begitu cepat di tahun 2018-2019.

"Ini merupakan periode yang sangat penting bagi kami, dimana kami dapat menentukan langkah dan menetapkan tolok ukur industri baru pada segmen perhotelan terjangkau di Asia Tenggara," katanya, Selasa (30/7/2019).

Menurutnya, RedDoorz terus berkomitmen untuk memberdayakan para pemilik perhotelan lokal serta menghubungkan mereka dengan konsumen dengan memanfaatkan platform untuk mendapatkan destinasi baru dan melakukan perjalanan lebih banyak.

"Kami baru memulai perjalanan ini. Dan kami sangat senang dapat menjadi pilihan utama untuk akomodasi yang berkualitas, dapat diprediksi, dan terstandardisasi di Asia Tenggara," ujar Amit Saberwal.

Terkait investasi, Helen Wong dari Qiming Venture Partners mengatakan telah melihat tren jaringan hotel budget di Cina sekitar 15 tahun yang lalu dan percaya bahwa akomodasi standar dengan harga terjangkau juga akan menarik bagi para konsumen dan pelaku bisnis perjalanan di Asia Tenggara.

Baca juga:
Jelang HUT Kota Batu Ke-23, Hotel, Restoran dan Tempat Wisata Beri Diskon

"Seiring pertumbuhan penetrasi online di industri perjalanan, RedDoorz akan mendapatkan manfaat utama dengan jaringan hotelnya yang paling luas di kawasan ini. Kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka dan berbagi pengalaman dari apa yang terjadi di pasar Cina," katanya.

Menanggapi strategi kemitraan dan investasi terbaru dengan RedDoorz, Presiden Direktur MNC Group, David Fernando Audy mengaku senang memiliki kesempatan berpartisipasi dalam putaran pendanaan.

"Kami percaya rekam jejak RedDoorz dalam reservasi akomodasi online dan manajemen hotel merupakan solusi yang brilian bagi para pemilik hotel independen di seluruh Indonesia, dan memberikan nilai tambah bagi para konsumen di pasar nasional secara luas," katanya.

"RedDoorz memiliki model bisnis terukur dan solusi praktis bagi industri reservasi perjalanan online yang berkembang pesat, terutama di Asia Tenggara. Kami akan mendukung RedDoorz untuk mengembangkan brand-nya di Indonesia dan luar negeri," imbuhnya.

Anurag Srivastava, Co-Founder & Managing Partner, Jungle Ventures, menanggapi kenaikan seri B ini,

"Kami bangga menegaskan kembali dukungan bagi RedDoorz dalam misinya untuk menghadirkan akomodasi berkualitas di Asia Tenggara. RedDoorz mengungguli para pesaingnya dan melebihi ekspektasi para stakeholder, dalam membangun bisnisnya. Kami berharap kesuksesan RedDoorz terus berlanjut dan menciptakan nilai di kawasan ini," kata Anurag.

Baca juga:
Pasca-Pembobolan Akun Bisnis Hotel, Diskominfo Kota Batu Imbau Perketat Keamanan

RedDoorz baru-baru ini telah mengumumkan keberadaannya dengan target pencapaian satu juta okupansi kamar per bulan sampai dengan akhir tahun ini.

Sampai Juli 2019, RedDoorz menjadi yang pertama di industri dengan kategori perjalanan dan perhotelan di Asia Tenggara, yang tumbuh lima kali dan telah mencapai 500 ribu okupansi pemesanan kamar.