Pixel Codejatimnow.com

25 Tumpeng Raksasa Diarak dalam Grebeg Suro di Pekulo Banyuwangi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi mengarak 25 tumpeng raksasa dalam Grebeg Suro
Warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi mengarak 25 tumpeng raksasa dalam Grebeg Suro

jatimnow.com - Menyambut datangnya Tahun Baru Hijriah, 1441 atau Satu Suro, warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi mengarak 25 tumpeng raksasa dan 1000 ancak.

Sebelum dijadikan rebutan warga, 25 tumpeng raksasa itu diarak mengelilingi kampung sejauh tiga kilometer. Ribuan masyarakat dari dusun serta dari desa tetangga terlihat berkerumun memadati rute arak-arakan.

"Ini merupakan tradisi tahunan masyarakat Pekulo memperingati Satu Suro atau Tahun Baru Hijriah," kata Ketua Panitia, Andre Subandrio, Sabtu (31/8/2019).

Menurut Andre, Grebeg Suro tidak sekedar arak-arakan keliling kampung, tapi memiliki tujuan untuk mengucap syukur serta memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi keselamatan dan keberkahan bagi daerah tersebut.

"Leluhur kami mengajarkan demikian untuk membersihkan kampung dari bala, musibah dan marabahaya," ujar Andre.

Warga berebut tumpeng raksasa yang diarak dalam Grebeg Suro di Pekulo, BanyuwangiWarga berebut tumpeng raksasa yang diarak dalam Grebeg Suro di Pekulo, Banyuwangi

Baca juga:
Kasus Penjarahan Bawang Merah pada Kirab Grebeg Tutup Suro di Ponorogo Berakhir Damai

Awalnya, tradisi suroan ini hanya dilakukan secara individu di masing-masing rumah warga. Namun sejak 7 tahun terakhr, dilakukan secara serempak. 25 tumpeng raksasa itu dibuat di setiap RT yang berjumlah 16 dan lembaga pendidikan di daerah tersebut.

Terdapat tumpeng raksasa yang berisi nasi kuning dan nasi putih. Ada pula tumpeng yang terdiri dari hasil bumi serta berbagai jenis tanaman palawija atau sayur-mayur.

"Tujuannya, agar persatuan dan kebersamaan warga kampung semakin kuat," tambahnya.

Baca juga:
Kang Giri Minta Maaf Kejadian Penjarahan Bawang Merah di Kirab Budaya, Begini Katanya

Salah seorang warga, Endang mengaku telah mengikuti Grebeg Suro itu sejak tahun 2012. Masyarakat di dusun tersebut, kata dia, mayakini bahwa acara suroan dapat mendatangkan keberuntungan dan manjauhkan masyarakat dari segala musibah.

"Ini saya hanya kebagian nasi dan beberapa lauk. Nantinya akan saya berikan kepada suami dan anak-anak. Harapannya, ya supaya setahun ke depan keluarga kami mendapat keberuntungan dan dijauhkan dari musibah," ujar Ibu dua anak ini.